Mahasiswa UGM Teliti Ekstrak Biji Salak Pondoh dan Kulit Jeruk Pamelo sebagai Obat Kanker Serviks
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 13 September 2024 00:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai obat herbal alternatif bagi penderita penyakit kanker serviks.
Ketua Tim Mahasiswa UGM Aditya Latiful Azis dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis, 12 September 2024 mengatakan, sampai saat ini penanganan penyakit kanker hanya dapat dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
"Kami berharap dengan adanya penelitian ini dapat memperluas alternatif pengobatan pada kanker serviks menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan minim efek samping," ujar Aditya.
Baca Juga: Buah Jeruk, Limau, Lemon adalah Sumber Potasium Terbaik
Menurut dia, pemilihan biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai agen anti kanker serviks bukan tanpa alasan.
Aditya mengatakan biji salak pondoh diketahui mengandung senyawa polifenol, alkaloid, dan terpenoid, yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan.
Sementara itu, pada kulit jeruk pamelo ditemukan senyawa flavonoid dan likopen, yang berpotensi memiliki sifat sitotoksik pada sel kanker.
Baca Juga: Kota Sabang Aceh Ajak Petani di Pulau Weh Kembangkan Salak Varietas Lokal yang Berpotensi Besar
"Pemanfaatan obat herbal sebagai alternatif terapi diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat modern," ucap mahasiswa Prodi Biologi UGM ini.
Kombinasi biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, lanjut Aditya, berpotensi menjadi pengobatan alternatif kanker serviks dengan efek samping yang kecil.
Dia menjelaskan pada bagian biji salak dan kulit jeruk pamelo terkandung metabolit sekunder yang berpotensi dalam pengobatan anti kanker serviks.
Baca Juga: Aktris dan Penyanyi Puput Novel Meninggal pada Usia 50 Tahun karena Kanker
Selain itu, produksi dan konsumsi salak dan jeruk pamelo menunjukkan tren meningkat setiap tahunnya di Indonesia.