DECEMBER 9, 2022
Kuliner

Komunitas Puan Lestari Melatih Olah Kreasi Kuliner Bagi Keluarga Sehat untuk Para Ibu di Samarinda

image
Puluhan peserta lokakarya Olah Pangan Hayati saat hendak memulai memasak di pendopo Oemah Keboen, Samarinda, Sabtu, 31 Agustus 2024. (ANTARA/Ahmad Rifandi)

ORBITINDONESIA.COM - Komunitas Puan Lestari menggelar pelatihan kreasi kuliner berbahan hayati bagi para ibu di Samarinda, bertajuk Puan Olah Hayati mengandalkan sumber daya alam pangan khas Kalimantan Timur (Kaltim) demi menghasilkan masakan sehat bagi keluarga.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi hidangan keluarga yang sehat dan ramah lingkungan, kata Ketua Komunitas Puan Lestari, Hanna Pertiwi saat ditemui di sela memasak di Oemah Keboen, Samarinda, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Dia menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Komunitas Puan Lestari untuk mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: Indonesia Pamerkan Pariwisata dan Kuliner di Festival Budaya Internasional di Nairobi Kenya

"Kami ingin para ibu memiliki pilihan menu yang beragam dan sehat untuk keluarga mereka. Selain itu, dengan memasak sendiri di rumah, kita dapat mengurangi penggunaan plastik dan limbah rumah tangga," ujar Hanna.

Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran akan kesehatan pangan. Dengan memasak sendiri, para ibu bisa memastikan makanan yang lebih sehat dan aman.

Pelatihan ini diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk Dasa Wisma, komunitas anak muda, dan komunitas lingkungan.

Baca Juga: Kuliner yang Manjakan Lidah: Mencicipi Kari dan Taiyaki Jepang dengan Gaya yang Kekinian

"Kami mengajak warga sekitar untuk ikut serta melalui koordinasi dengan kelurahan dan RT setempat," kata Hanna.

Selain pelatihan memasak, peserta juga diberikan bibit tanaman, seperti pohon cabai dan tomat untuk ditanam di rumah. "Kami berharap ibu-ibu bisa menanam sendiri bahan pangan di rumah, sehingga lebih sehat dan hemat," kata Hanna.

Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai resep masakan khas Kalimantan yang menggunakan bahan-bahan lokal. Beberapa menu yang diajarkan, antara lain gangan asam kepala baung, sambal goreng kecombrang, oseng-oseng telur biawan, dan pepes ikan baung.

Baca Juga: Festival Kuliner Nonhalal di Kota Solo Dihentikan, Ada Apa?

"Kami ingin memperkenalkan kembali masakan tradisional yang mungkin sudah jarang dimasak di rumah," kata pelatih olahan pangan Maulana Yudhistira.

Maulana menambahkan bahwa memasak sendiri di rumah memiliki banyak manfaat, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan.

"Dengan memasak sendiri, kita bisa mengontrol kualitas dan kebersihan bahan makanan. Selain itu, kita juga bisa mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan instan," ujarnya.

Baca Juga: Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka Pastikan Festival Kuliner Nonhalal Tidak Ganggu Toleransi di Solo

Pengelola Oemah Keboen, Citia Agustina yang juga terlibat dalam penyelenggaraan Olah Puan Hayati menyambut baik kegiatan tersebut sebagai edukasi mengolah pangan yang bergizi untuk keluarga sehat.

"Kita tahu sekarang makanan pada serba instan. Nah, kegiatan Olah Puan Hayati ini menjadi semangat bagi ibu-ibu untuk menghidangkan makanan bergizi dengan olahan khas daerah," ucap Tia.

Dia berharap pelatihan semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin dan berkala.

Baca Juga: Anisah Rahmawati Memperkenalkan Kuliner Cita Rasa Indonesia di Beijing China

Pihaknya juga mengajak para ibu berkeliling kebun sembari memetik buah dan sayur untuk sajian bahan tambahan maupun hidangan santap.***

Sumber: Antara

Berita Terkait