ORBITINDONESIA.COM - Pengamat politik dari Universitas Andalas Padang Asrinaldi menilai, Anies Baswedan sudah waktunya menjadi kader partai agar memperoleh dukungan politik secara maksimal.

"Harus berpartai karena dia sudah terjun ke dunia politik. Kita tahu bahwa konstitusi kita menyatakan dalam konteks presiden, konteks kebijakan dan seterusnya, aktor formalnya kan partai politik," kata Asrinaldi ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin 26 Agustus 2024.

Menurutnya, Anies tidak bisa selamanya bertindak sebagai tokoh independen yang berharap diusung oleh semua partai.

Baca Juga: Ahmad Basarah Sebut Anies Baswedan dan PDI Perjuangan Dipertemukan oleh Nasib yang Sama

Konsep tersebut, menurut Asrinaldi, tidak terlalu menguntungkan partai, karena membuat seseorang tidak punya keterikatan langsung dengan partai pengusung.

Selain itu, Anies juga dinilai hanya mau "main aman" dengan tidak menjadi kader.

Hal tersebut dilakukan Anies agar ia leluasa bisa bergabung dengan partai-partai lain sesuai situasi politik tertentu.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: Partai Buruh Akan Bersama PDI Perjuangan Dukung Anies Baswedan

"Anies kan berposisi main aman juga bahwa dia ingin berada di semua kelompok, tapi ternyata dalam dinamika politik apa yang coba ditawarkan Anies ini kan tidak semua partai tertarik," kata Asrinaldi.

Menurutnya, status Anies yang tidak berpartai akan menyulitkan dia sendiri, karena tidak punya dukungan politik secara tetap sehingga rentan ditinggalkan oleh partai pendukungnya.

"Kita lihat KIM dengan mudahnya menyingkirkan Anies apa lagi karena (status Anies) tidak jelas dan dianggap bisa membahayakan posisi koalisi," kata Asrinaldi.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: PDI Perjuangan Dikabarkan Usung Anies Baswedan-Rano Karno, Netizen Riuh

Asrinaldi menilai dari semua partai yang berkontestasi dalam Pilkada 2024, yang paling berpotensi menyambut Anies sebagai kader adalah PDI Perjuangan.***