DECEMBER 9, 2022
Internasional

Deplu AS: Penyerbuan Terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur Tak Dapat Diterima

image
Penyerbuan kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki oleh ratusan warga Israel kelompok radikal adalah "tidak dapat diterima," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel pada Selasa, 13 Agustus 2024. ANTARA/HO-Anadolu//www.aa.com.tr

ORBITINDONESIA.COM - Penyerbuan terhadap kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur oleh ratusan warga Israel radikal adalah "tidak dapat diterima," kata Departemen Luar Negeri AS pada Selasa, 13 April 2024.

"Biarkan saya mengatakan dengan jelas bahwa Amerika Serikat dengan tegas mendukung pelestarian status quo historis terkait situs-situs suci di Yerusalem," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan.

"Tindakan sepihak seperti ini yang membahayakan status quo tersebut adalah tidak dapat diterima," katanya.

Baca Juga: Tidak Peduli Situasi, Pemukim Ilegal Israel Menyerbu Masjid Al-Aqsa di Tengah Eskalasi Kawasan Timur Tengah

Pernyataan itu disampaikan setelah pemukim ilegal Israel serta Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, menteri dari partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf dan anggota Knesset dari Partai Likud Amit Halevi menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.

"Dan tidak hanya itu yang tidak dapat diterima, tetapi juga mengalihkan perhatian dari apa yang kami anggap sebagai waktu yang krusial saat kami bekerja untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata ini," katanya.

"(Tindakan) Itu mengalihkan perhatian dari tujuan yang telah kami nyatakan untuk wilayah tersebut, yaitu solusi dua negara, negara Palestina dan negara Israel yang berdampingan, hidup dengan martabat dan harmoni," kata Patel.***

Sumber: Antara

Berita Terkait