DECEMBER 9, 2022
Internasional

IRGC Iran Bantah Laporan tentang Adanya Agen Penyusup Mossad yang Membunuh Ismail Haniyeh

image
Prosesi pemakaman pemimpin biro politik kelompok perlawanan, Hamas Ismail Haniyeh, di Universitas Teheran, Iran. ANTARA/Anadolu/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Korps Garda Revolusi Islam Iran atau IRGC membantah laporan penyusupan ke dinas intelijen Iran yang diduga memicu pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh.

Bantahan IRGC itu disampaikan juru bicara Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ibrahim Rezaei.

Pada Sabtu, 3 Agustus 2024, harian Inggris The Telegraph melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad sebelumnya merekrut beberapa personel IRGC sebagai agennya untuk memasang bahan peledak di wisma tamu Teheran tempat Haniyeh menginap.

Baca Juga: IRGC Iran: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh Dibunuh Israel dengan Proyektil Jarak Pendek

Pada Minggu, 4 Agustus 2024 malam, sidang digelar di Teheran untuk memeriksa kasus pembunuhan Haniyeh.

Sidang tersebut dihadiri oleh wakil kepala badan intelijen Pasukan Quds (unit militer khusus IRGC yang beroperasi di Timur Tengah), wakil menteri informasi (intelijen) untuk isu keamanan, serta sejumlah pejabat senior intelijen lainnya.

Juru bicara Pasukan Quds menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh bukan merupakan hasil infiltrasi ke dalam dinas intelijen Iran dan tidak ada perekrutan personel Iran dalam insiden tersebut, kata Rezaei kepada kantor berita IRNA.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Rakyat Indonesia Berduka Cita Atas Wafatnya Ismail Haniyeh dan Senantiasa Dukung Perjuangan Palestina

IRGC juga melihat bahwa pengaruh dinas intelijen Mossad Israel sudah menurun, baik di Iran maupun di negara-negara Timur Tengah lainnya, kata anggota parlemen tersebut.

Hamas pada Rabu, 31 Juli 2024 menyatakan pemimpin politiknya Ismail Haniyeh meninggal karena dibunuh di wisma tamu di Teheran, kota tempat ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Hamas menuding Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian Haniyeh dan mengatakan bahwa serangan itu tidak akan ditimpali dengan pembalasan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait