DECEMBER 9, 2022
Internasional

Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi: Ismail Haniyeh Kemungkinan Dibunuh oleh Roket atau Proyektil

image
Foto ilustrasi roket untuk membunuh Ismail Haniyeh, seperti dikatakan Khaled Qaddoumi.

ORBITINDONESIA.COM - Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi, mengatakan bahwa Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh kemungkinan dibunuh oleh roket atau proyektil yang ditembakkan ke gedung tempat dia menginap.

Khaled Qaddoumi, seperti dilaporkan Anadolu pada Sabtu, 3 Agustus 2024 mengatakan asumsi tersebut berdasarkan kerusakan langit-langit dan dinding ruangan, yang kemungkinan mengindikasikan bahwa tempat itu terkena serangan roket atau proyektil dari luar.

"Namun, masalah ini diserahkan kepada laporan teknis," kata Khaled Qaddoumi.

Baca Juga: Ribuan Muslim di Makassar Sulawesi Selatan Salat Gaib untuk Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

"Tim teknis bekerja keras untuk mendapatkan fakta... jadi masih terlalu dini untuk menyampaikan penilaian apa pun terkait masalah ini," sambungnya.

Terkait laporan the New York Times yang mengklaim sebuah alat peledak disembunyikan di kamar Haniyeh dua bulan sebelum serangan, Qaddoumi mengesampingkan kemungkinan tersebut.

"Ini tidak rasional dan tidak berdasarkan temuan ilmiah apa pun," ucapnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Hadiri Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha Qatar, Jumat Siang

Mengenang momen-momen terakhir bersama Haniyeh, Qaddoumi mengatakan Haniyeh menghadiri jamuan makan malam resmi kepresidenan setelah upacara pelantikan presiden baru Iran.

Haniyeh kemudian pergi ke kediamannya yang sebelumnya ia tempati saat mengunjungi Iran, seraya menambahkan bahwa kediaman tersebut diperuntukkan bagi tamu-tamu penting seperti perdana menteri dan menteri.

"Tempat tinggalnya saat itu berada di lantai empat," ujar dia.

Baca Juga: Dubes Iran, Mohammad Boroujerdi: Ismail Haniyeh Wakafkan Umurnya Berjuang di Jalan Allah Demi Palestina Merdeka

Haniyeh dibunuh pada Rabu, 31 Juli 2024 di ibu kota Iran, Teheran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, tetapi Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.***

Sumber: Antara

Berita Terkait