DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hari Radio Nasional, Yuk Mengenal Radio Hoso Kyoku yang Menjadi Cikal Bakal RRI

image
Moment Ir Soekarno membancakan proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Hari Radio Nasional diperingati untuk mengakui peran radio dalam menyiarkan proklamasi.

ORBITINDONESIA - Hari Radio Nasional memiliki sejarah yang cukup panjang bagi proses kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Pasalnya, Hari Radio Nasional lekat kaitannya dengan berdirinya radio resmi milik pemerintah Indonesia, yakni Radio Republik lndonesia (RRI) yang berperan penting dalam penyebaran kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Hari Radio Nasional yang diperingati setiap tanggal 11 September tersebut diperingati sebagai pengakuan peran penting radio sebagai media perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Dua Pemain Keturunan Indonesia Diajak Gabung Timnas Belanda U19, Netizen : PSSI Lelet

Peran siaran radio sangat penting. Dilansir dari laman Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), tepat pada 17 Agustus 1945, Soekarno didampingi Mohammad Hatta membacakan teks proklamasi dengan lantang di hadapan rakyat yang hadir menyaksikan di jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.

Peristiwa bersejarah tersebut disebarkan melalui banyak cara, termasuk siaran radio.

Radio Hoso Kyoku yang kini dikenal sebagai Radio Republik Indonesia, turut andil dalam penyebaran proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Tangisan Anakku di Mall Itu…

Berita mengenai telah dibacakannya teks proklamasi oleh Soekarno bisa sampai ke Bandung karena adanya pesan melalui telegram ke kantor berita Domei Bandung.

Telegram adalah salinan pesan yang dikirimkan melalui telegraf, alat untuk menerima dan mengirimkan sinyal elektromagnetik yang isi pesannya berupa kode morse.

Menurut Ahmad Mansur dalam buku Api Sejarah 2, proses penyiaran proklamasi 17 Agustus 1945 tidak semudah saat ini.

Baca Juga: Cara Akun Radar Istana Melancarkan Kampanye Fitnah dan Video Hoaks Terhadap Ade Armando

Karena radio milik rakyat Indonesia beserta gelombang luar negerinya disegel oleh tentara Jepang.

Sakti Alamsjah, Sam Amir dan Darja melakukan penyiaran secara berulang sehingga dunia mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka.

Berkat keberhasilan tersebut, sekutu mengetahui bahwa Hindia Belanda telah lepas dari masa penjajahan Belanda dan telah berubah menjadi Republik Indonesia.

Jepang marah ketika menyadari bahwa berita tentang dibacakannya teks proklamasi telah sampai ke luar negeri terutama negara sekutu.

Baca Juga: Hari Radio Nasional Tanggal Merah atau Bukan, Simak Keterangannya di Sini

Sehingga Jepang terus berupaya menghancurkan segala hal yang menyangkut dengan Kemerdekaan Indonesia.

Namun hal tersebut tidak menghentikan para pemuda Indonesia untuk terus menyebarkan berita dan bergembira atas kemerdekaan Indonesia.

Menurut beberapa sumber, gedung yang pernah studio Radio Hoso Kyoku itu kini telah berubah menjadi kawasan industri di Bandung dan sempat berpindah-pindah kepemilikan.

Walaupun begitu, kita masih dapat melihat simbol sejarah berupa stilasi atau tugu berbentuk pilar pemancar sinyal radio 25-35 meter.

Baca Juga: Anies Baswedan Menuju Lengser: Anies Resmikan Gereja, Netizen Heboh

Menjadi bukti bahwa Hoso Kyoku pernah berdiri tegak dan gencar melakukan penyiaran proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Kabarnya, lahan yang dulunya merupakan halaman dari gedung Radio Hoso Kyoku telah menjadi pelataran Gereja Kristen Immanuel Gloria.

Lokasinya berada di dekat lapangan Tegalega, jalan Moh. Toha, kota Bandung.***

Berita Terkait