DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anies Baswedan Menuju Lengser: Pidato Politiknya yang Pertama Singgung tentang Pribumi

image
Anies Baswedan Dilantik Menjadi Gubernur DKI oleh Presiden Joko Widodo, 16 Oktober 2017.

Pidato politik Anies tentang penjajah dan pribumi ini kemudian menuai kecaman dari banyak tokoh dan warga masyarakat melalui dunia maya maupun media.

Berikut ini adalah penggalan kutipan pidato politik Anies Baswedan tentang pribumi dan penjajah itu:

“Jakarta adalah satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat. Penjajahan di depan mata selama ratusan tahun. Betul tidak saudara-saudara? Di tempat lain kolonialisme terasa jauh, tapi di Jakarta, bagi orang Jakarta, kolonialisme di depan mata, dirasakan sehari-hari. Karena itu bila kita merdeka, maka janji-janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta.”

“Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti dituliskan dalam pepatah Madura, "Itik se atellor, ayam se ngeremme." Itik yang bertelur, ayam yang mengerami.”

Baca Juga: Hizbullah Kini Menjadi Kelompok Militan Terbesar dan Bersenjata Paling Berat di Timur Tengah

“Kita yang bekerja keras merebut kemerdekaan, kita yang bekerja keras merebut kolonialisme, kita yang harus merasakan manfaat kemerdekaan di ibu kota ini.”

Pidato politik Anies tersebut oleh banyak kalangan dianggap rasis. Pegiat hak azasi manusia, Hendardi selaku Ketua SETARA Institute ikut mengecam pidato Anies tersebut.

Hendardi menuding Anies membangun sentiment politik identitas suku, agama, ras, dan antargolongan.

Banyak pihak menuding Anies memenangi pemilihan gubernur dengan menjalankan politik rasisme serta membangun Jakarta dengan visi politik identitas. ***

Halaman:
1
2

Berita Terkait