DECEMBER 9, 2022
Internasional

Diplomat Senior Uni Eropa Josep Borrell Tolak Upaya Labeli UNRWA sebagai Organisasi Teroris

image
Ilustrasi - Bendera-bendera Uni Eropa berkibar di depan gedung Markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia, Eropa. Uni Eropa selama ini mendukung UNRWA. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

ORBITINDONESIA.COM - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin, 15 Juli 2024, menegaskan kembali penolakan blok tersebut pada pelabelan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA sebagai "organisasi teroris."

"Kami menolak segala upaya untuk melabelkan UNRWA sebagai 'organisasi teroris'. Bagaimana bisa sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dianggap sebagai organisasi teroris?" kata Josep Borrell dalam konferensi pers gabungan dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi di Brussels, di sela-sela pertemuan ke-15 Dewan Asosiasi Uni Eropa - Yordania.

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa bersama dengan donatur internasional lain akan terus mendukung dan mendanai UNRWA.

Baca Juga: Fasilitas UNRWA di Gaza Jadi Target 453 Serangan Israel Sejak Oktober 2023

"Kami sepakat bahwa mempertahankan peran UNRWA yang tak tergantikan di seluruh kawasan, termasuk di Yordania, sangat lah penting," kata Borrell.

Sementara itu, belum ada komentar langsung dari Israel terkait pernyataan Borrell.

Pada akhir Mei, Knesset (parlemen Israel) meloloskan mosi awal untuk menyetujui rancangan undang-undang yang menetapkan UNRWA sebagai "organisasi teroris."

Baca Juga: Indonesia Komitmen Tambah Kontribusi ke UNRWA Sebesar 1,2 Juta Dolar AS untuk Pengungsi Palestina

RUU tersebut juga mengamanatkan agar "Undang-undang Antiterorisme" Israel diterapkan pada badan PBB tersebut dan menghentikan semua komunikasi dan hubungan antara Israel dan badan tersebut.

Israel berupaya keras melobi agar UNRWA ditutup karena lembaga itu merupakan satu-satunya badan PBB yang memiliki mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar pengungsi Palestina.

UNRWA dibentuk berdasarkan resolusi PBB pada 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada pengungsi di lima daerah operasinya: Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.***

Sumber: Antara

Berita Terkait