Ukraina Berencana Rekrut 15.000 Narapidana untuk Angkatan Bersenjata Guna Melawan Rusia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 11 Juli 2024 17:13 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Ukraina berencana untuk merekrut sekitar 15.000 narapidana ke dalam angkatan bersenjata negara itu di bawah undang-undang mobilisasi baru yang baru saja ditandatangani, lapor Financial Times pada Kamis, 11 Juli 2024, mengutip Menteri Kehakiman Ukraina, Denys Maliuska.
Undang-undang yang memperketat aturan mobilisasi Ukraina mulai berlaku pada 18 Mei 2024 lalu.
Peraturan itu bertujuan untuk menambah kekuatan Ukraina yang terkuras oleh lebih dari dua tahun konflik bersenjata dengan Rusia.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Akan Pasok Puluhan Sistem Pertahanan Udara Tambahan untuk Ukraina
Undang-undang tersebut mewajibkan semua warga Ukraina yang wajib militer melapor ke kantor pendaftaran dalam waktu 60 hari sejak undang-undang diberlakukan.
Menteri Ukraina itu juga mengatakan bahwa upaya awal diharapkan menghasilkan sekitar 5.000 calon tentara, dan dalam kondisi terbaik jumlah ini bisa meningkat tiga kali lipat.
Menurut Maliuska, sekitar 2.872 narapidana telah dibebaskan, sementara jumlah total pelamar adalah 5.196, dengan 368 pelamar ditolak karena alasan kesehatan.
Baca Juga: Komunike NATO: Jalan Ukraina untuk Jadi Anggota Aliansi Transantlantik Tak Dapat Dibendung
Kelompok pertama narapidana yang dibebaskan sudah menjalani pelatihan militer dan diharapkan akan dikerahkan pada akhir musim panas ini.
Hukum darurat militer diperkenalkan di Ukraina pada 24 Februari 2022. Hanya sehari kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum.
Hukum darurat militer dan mobilisasi telah diperpanjang berulang kali sejak saat itu. Di bawah hukum darurat militer, pria berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina.***