DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso: Ratusan Korban Longsor Areal Tambang Gorontalo Tersebar di Empat Titik

image
Kepala Basarnas Kusworo didampingi Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso (kiri) dan Kepala Kantor SAR Gorontalo Heriyanto (kanan) meninjau operasi SAR korban longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango , Gorontalo, Selasa, 9 Juli 2024. ANTARA/HO-Basarnas

ORBITINDONESIA.COM - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Basarnas mengungkapkan, ratusan korban longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo tersebar di empat titik yang berbeda. Itu dikatakan Direktur Operasi Basarnas, Edy Prakoso

"Total tercatat ada 131 orang korban atas peristiwa ini," kata Edy Prakoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024 malam.

Sejak hari pertama Minggu, 7 Juli 2024 hingga hari ketiga, kata Edy Prakoso, operasi SAR ini bergulir dari jumlah total tersebut ada 58 orang korban yang berhasil dievakuasi oleh tim petugas SAR gabungan.

Baca Juga: Basarnas Bali Evakuasi Jenazah Wisatawan Asal Qatar yang Hanyut di Pantai Kelingking, Nusa Penida

Posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur mencatat 23 orang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 73 orang selamat dengan luka ringan dan berat.

"Masih ada 35 orang yang hilang dan dalam pencarian. Jumlah korban bersifat sementara dan dapat berubah jika ada laporan kembali dari warga," kata dia yang saat ini berada di lokasi bencana.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Kusrowo mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya mengerahkan alat berat guna memaksimalkan pencarian dan evakuasi korban. Di samping itu, helikopter tambahan. Saat ini tim SAR gabungan mengandalkan satu helikopter bantuan dari Polri.

Baca Juga: Basarnas Kendari Evakuasi Empat Orang Kecelakaan Kapal yang Tenggelam di Perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Berdasarkan hasil pantauannya pada Selasa petang, akses dari posko menuju ke lokasi bencana berjarak puluhan kilometer di dalam hutan perbukitan atau setidaknya butuh waktu 4 jam sampai dengan 5 jam secara infanteri.

Menurut dia, waktu tempuh 1.009 personel SAR gabungan bisa lebih lama lagi bila hujan terus mengguyur, kondisi tanah yang labil, dan di beberapa titik harus melintasi jembatan sehingga membutuhkan helikopter untuk mengatasi kesulitan itu.***

Sumber: Antara

Berita Terkait