DECEMBER 9, 2022
Internasional

Abigail Disney Tahan Sumbangan untuk Partai Demokrat Sampai Joe Biden Mundur dari Pemilihan Presiden AS

image
Presiden AS Joe Biden. Abigail Disney menahan sumbangan ke Partai Demokrat, kecuali Biden mundur dari Pilpres AS (Foto: Skynews)

ORBITINDONESIA.COM - Abigail Disney, cucu perempuan Roy O. Disney, pendiri The Walt Disney Company, mengumumkan, ia berencana menahan sumbangan kepada Partai Demokrat sampai Presiden Amerika Serikat Joe Biden mundur dari pemilihan presiden.

Menurut laporan media AS, CNBC, penahanan donasi oleh Abigail Disney untuk Partai Demokrat itu menyusul kinerja Joe Biden yang buruk dalam ajang debat presiden.

"Saya bermaksud menghentikan kontribusi apa pun kepada partai kecuali dan sampai mereka menggantikan Biden sebagai kandidat teratas. Ini adalah realisme, bukan sikap tidak hormat. Biden adalah orang baik dan telah mengabdi pada negaranya dengan mengagumkan, tetapi taruhannya terlalu tinggi," kata Abigail Disney dalam pernyataan kepada CNBC, Kamis, 4 Juli 2024.

Baca Juga: Mengklaim Menang Debat, Donald Trump Sebut Masalah Joe Biden Bukanlah Umur Tetapi Kompetensi

"Jika Biden tidak mundur, Partai Demokrat akan kalah. Saya sangat yakin akan hal itu. Konsekuensi dari kekalahan tersebut akan sangat mengerikan," lanjut Abigail Disney.

Penampilan Biden dalam debat melawan mantan Presiden AS Donald Trump pekan lalu membangkitkan kembali pembicaraan di kalangan Demokrat tentang pengganti Biden sebagai calon presiden.

Biden yang berusia 81 tahun itu adalah presiden tertua dalam sejarah AS dan menghadapi spekulasi mengenai kondisi fisik dan kemampuan kognitifnya.

Baca Juga: Survei CBS News: 72 Persen Pemilih Terdaftar Sebut Joe Biden Tak Sehat Mental untuk Jadi Presiden AS

Pemilihan presiden AS dijadwalkan berlangsung pada November 2024. Kandidat utama yang diharapkan dalam pemungutan suara ini adalah Biden dan Trump, yang keduanya telah memenangi  cukup suara delegasi untuk menjadi calon dari partai mereka masing-masing.

Berikutnya, Trump dan Biden dijadwalkan akan berdebat lagi pada 10 September.***

Sumber: Antara

Berita Terkait