Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Perjanjian Istanbul Bisa Menjadi Dasar Perundingan dengan Ukraina
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 05 Juli 2024 06:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 4 Juli 2024, mengatakan bahwa kesepakatan Istanbul 2022 masih jadi pertimbangan dan dapat dijadikan dasar negosiasi perdamaian dengan Ukraina.
Berbicara dalam pertemuan puncak para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai di ibukota Kazakhstan, Astana, Vladimir Putin berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas upaya mediasi antara Rusia dan Ukraina.
“Perjanjian Istanbul, saya berterima kasih atas hal ini, presiden Republik Turki, Tuan Erdogan, yang berpartisipasi dalam pekerjaan ini sebagai mediator. Perjanjian ini tidak dibatalkan, perjanjian ini disetujui oleh kepala delegasi perundingan Ukraina, yang artinya, tampaknya, perjanjian tersebut cukup memuaskan bagi Ukraina," ujar Vladimir Putin
Perjanjian ini, perjanjian Istanbul, tetap dibahas dan dapat menjadi landasan untuk melanjutkan perundingan ini,” lanjutnya.
Putin menekankan bahwa Rusia tidak pernah menolak dan saat ini siap untuk melanjutkan pembicaraan damai.
"Adalah Ukraina yang menolak negosiasi. Apalagi melakukannya secara terbuka, atas instruksi langsung dari London, yang artinya tidak diragukan lagi, juga atas permintaan Washington. Pejabat Ukraina mengatakannya secara langsung dan terbuka,” tegasnya.
Baca Juga: Denmark Tolak Tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang Keberadaan Rudal Jarak Menengah
Pada Maret 2022, Moskow dan Kiev mengadakan serangkaian pembicaraan di Istanbul, Turki, yang bertujuan untuk menemukan titik temu untuk mengakhiri konflik di Ukraina.***