DECEMBER 9, 2022
Internasional

Biro Politik Hamas, Osama Hamdan: Dermaga Buatan AS di Gaza Hanya Sekadar Pertunjukan Politik

image
Prajurit Angkatan Darat AS yang ditugaskan di 7th Transportation Brigade (Expeditionary) dan para pelaut yang tergabung dalam kapal MV Roy P. Benavidez merakit dermaga terapung untuk dikerahkan di lepas pantai Gaza untuk mendukung Operation Neptune Solace, 26 April 2024. (ANTARA/ANTARA/HO-Departemen Pertahanan AS)

ORBITINDONESIA.COM - Dermaga buatan Amerika Serikat di kawasan lepas pantai Gaza tidak lebih dari sekadar sebuah pertunjukan politik, kata anggota biro politik Hamas Osama Hamdan pada Sabtu, 29 Juni 2024.

"Dermaga terapung yang didirikan Pemerintah AS di pantai Gaza tidak lebih dari propaganda dan pertunjukan politik untuk menyelamatkan muka Pemerintah AS," kata Osama Hamdan dalam pernyataan yang disiarkan saluran TV Arab.

Osama Hamdan mengemukakan bahwa dermaga tersebut belum menyelesaikan masalah kekurangan pangan di Jalur Gaza.

Baca Juga: CENTCOM: Truk Bantuan Pertama Mulai Tiba di Gaza via Dermaga Sementara yang Dibangun AS di Pesisir

Sebelumnya pada Jumat, 28 Juni 2024, Deputi Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan bahwa Komando Pusat AS telah memindahkan dermaga sementara untuk mencegah kerusakan struktural di tengah kondisi cuaca buruk.

Militer AS telah mengoperasikan dermaga tersebut pada 17 Mei, tetapi dinilai tidak membawa banyak manfaat bagi warga Gaza.

Lebih dari sepekan kemudian, dermaga tersebut terlepas dari tambatannya di tengah gelombang tinggi, dan pengiriman bantuan terhenti.

Baca Juga: Cindy McCain: WFP Hentikan Pengiriman Bantuan ke Gaza Melalui Dermaga Buatan AS Demi Keselamatan Staf

Disebutkan perlu sekitar satu pekan lagi untuk memasangnya kembali. Namun, beberapa hari kemudian, Pentagon kembali memutuskan untuk membongkarnya karena cuaca buruk yang diprediksi bakal menghantam daerah itu.

Media AS melaporkan awal bulan ini bahwa pemerintahan Biden berencana untuk membongkar sepenuhnya dermaga tersebut pada awal Juli setelah terbukti tidak efektif dalam mengubah situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.***

Sumber: Antara

Berita Terkait