DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tiga Penjelasan Psikologis Mengapa Orang Suka Menonton Film Horor

image
Film Horor yang Tayang di Bioskop Indonesia pada September 2022. (Instagram)

Ini tidak hanya membuat film horor lebih menarik perhatian penonton, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mengalami hal-hal --seperti pasca-kiamat, invasi alien, dan ancaman pembunuh serial-- di lingkungan yang aman.

Akibatnya, film horor adalah cara bebas risiko untuk mengalami ancaman secara perwakilan, dan melatih respons seseorang terhadap ancaman tersebut.

Plus, setelah orang-orang melewati film horor tanpa cedera, mereka mungkin merasakan pencapaian dan penguasaan atas ancaman yang mereka alami.

Hal ini kemudian membuat mereka merasa lebih percaya diri dengan kemampuan mereka untuk menangani situasi lain yang memicu kecemasan.

Baca Juga: Bali United Sukses Raih 3 Poin, Nadeo Argawinata: Sulit Menang di Markas Persebaya Surabaya

Kedua, Teori Transfer Eksitasi

Salah satu teori psikologi paling awal, yang menjelaskan kesenangan orang terhadap film horor, adalah teori transfer eksitasi Dolf Zillmann.

Teori tersebut mengusulkan bahwa media horor merangsang peningkatan tingkat gairah fisiologis karena rasa takut yang ditimbulkannya.

Ketika media menyimpulkan, gairah itu kemudian mengintensifkan perasaan lega dan senang pemirsa, yang mengarah ke euforia tinggi.

Studi telah mendukung teori ini, setidaknya untuk pemirsa pria. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa semakin banyak partisipan pria mengalami stres, dan semakin banyak gairah yang mereka alami saat menonton film horor, maka semakin besar kegembiraan mereka setelah menyelesaikan film tersebut.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait