LSI Denny JA: 15,1 Persen Unggahan dan Berita tentang Kasus Vina di Media Bersentimen Negatif, Hanya 4,6 Persen Positif
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 12 Juni 2024 15:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Hasil riset LSI Denny JA menemukan, 15,1 persen dari 40.830 unggahan dan berita tentang kasus Vina korban pemerkosaan dan pembunuhan di Cirebon di media online serta media sosial memiliki sentimen negatif.
Sebesar 4,6 persen saja unggahan dan berita yang menunjukkan sentimen positif, sedangkan sisanya netral.
Riset LSI Denny JA ini dijalankan memakai metode analisis komputasi selama satu bulan, mulai 1 Mei sampai 31 Mei 2024 dengan merekam kata kunci uang “kasus Vina” dan “Vina Cirebon terhadap 40.830 data.
Baca Juga: LSI Denny JA: 28 Persen Unggahan tentang Isu Tabungan Perumahan Rakyat di Media Bernada Negatif
Kasus Vina yang terjadi 8 tahun lalu tersebut menjadi viral kembali setelah diputarnya film “Vina: Sebelum 7 Hari” dengan sutradara Anggy Umbara di layar bioskop Indonesia.
Sejak pertama kali diputar pada 8 Mei 2024, film ini telah ditonton lebih dari 5 juta penonton. Pada awalnya, film ini banyak diperbicangkan karena kualitasnya yang dianggap buruk.
Produser film juga dikritik karena mengeksploitasi dan menjual kasus kekerasan seksual yang dialami perempuan untuk mengeruk keuntungan. Apalagi film ini disajikan dalam genre horror. Setelah 2 minggu tayang di bioskop, isu kemudian bergeser menjadi desakan kepada polisi agar menuntaskan kasus pembunuhan Vina, dengan menangkap pelaku lain yang belum tertangkap.
Kasus Vina ini menjadi isu publik karena melibatkan penilaian publik terhadap kinerja lembaga penegak hukum kepolisian.
Kasus seperti Vina ini menjadi perhatian publik karena melibatkan orang kebanyakan yang berhadapan dengan orang yang dianggap berkuasa.
Jika tidak ditangani dengan baik, bisa menurunkan kepercayaan publik kepada lembaga penegak hukum.
Selain itu, jika tidak ditangani dengan transparan dan profesional, akan muncul berbagai dugaan atau konspirasi yang berkembang dalam masyarakat.
Dari hasil penelitian didapat hasil bahwa ada 40.830 unggahan dan berita media online mengenai kasus Vina selama bulan Mei. Banyaknya unggahan dan berita mengenai kasus ini menunjukkan isu ini adalah isu yang dianggap penting oleh publik.
Dari jumlah tersebut, 32.670 buah atau 80 persennya berupa unggahan di media sosial.
Dilihat dari nada atau kecenderungan unggahan dan berita, mayoritas 80,3 persen netral, 15,1 persen negatif, dan hanya 4,6 persen saja positif.
Meskipun mayoritas berita dan posting media sosial bernada netral, yang perlu diperhatikan adalah masih cukup tinggi yang memiliki kecenderungan negatif.
Dilihat dari mediumnya, unggahan dan berita bernada negative ditemukan di X (37,8 persen), Tiktok (17,7 persen), dan Facebook (10,6 persen).
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh lembaga publik, terutama kepolisian?
Menurut LSI Denny JA, hasil penelitian ini bisa menjadi sinyal untuk mengungkap kasus Vina. Tingginya jumlah berita dan posting media sosial memperlihatkan kasus ini menjadi perhatian publik, apalagi sempat menjadi perhatian presiden Jokowi.
“Kepolisian perlu transparan dan profesional dalam mengungkap kasus ini, karena mempengaruhi kepercayaan publik pada kinerja lembaga kepolisian,” demikian LSI Denny JA. ***