DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

UMKM di Aceh Diminta BSI Agar Terbiasa dengan Transaksi Secara Digital, Salah Satunya Pakai QRIS

image
Pembeli melihat produk UMKM yang dijual dalam acara Karya Nyata Festival Vol.7 yang digelar Rumah BUMN Aceh di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Minggu, 2 Juni 2024. (ANTARA/Khalis Surr

ORBITINDONESIA.COM - Bank Syariah Indonesia (BSI) meminta para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) di daerah itu terbiasa bertransaksi secara digital, salah satunya melalui layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), karena memberi banyak manfaat.

“Kita berharap seluruh UMKM di Aceh sudah harus mengikuti perkembangan zaman, dengan digitalisasi, karena akan sangat memudahkan dan efisien,” kata Deputi Funding dan Transaction Business BSI Regional I Aceh, Agung W Rahardjo di Banda Aceh, Minggu, 2 Juni 2024.

Dia mengatakan hal itu di sela-sela mengisi bincang wicara UMKM go digital dalam acara Karya Nyata Festival Vol.7, yang digelar Rumah BUMN Aceh atas dukungan Kementerian BUMN serta BSI, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Banda Aceh.

Baca Juga: Tertarik Aceh Moslem Fashion Festival di Jakarta, UNESCO Undang Aceh Berpartisipasi di Peragaan Busana di Paris

BSI terus mengajak seluruh masyarakat di "Tanah Rencong" --sebutan Aceh-- untuk menggunakan transaksi pembayaran melalui layanan QRIS dan BSI mobile, terutama pelaku UMKM, karena dapat memberi banyak manfaat dalam aktivitas usaha.

“BSI menyiapkan QRIS dan BSI mobile ini untuk menjadi jembatan bagi UMKM dalam bertransaksi di usahanya sehari-hari,” ujarnya.

Seperti layanan QRIS, lanjut dia, dapat membantu kecepatan transaksi, meningkatkan omzet usaha, membantu manajemen waktu, manajemen keuangan karena tertata rapi, serta terhindar peredaran uang palsu.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini: Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 6,2 di Simeulue Aceh

“Karena dengan cash (tunai), kita harus menyiapkan uang kembalian, uang kecil, tetapi dengan QRIS kita tidak memerlukan itu semua,” ujarnya.

Apalagi, kata Agung, Aceh akan menjadi salah satu daerah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada 8-20 September 2024 yang tentu banyak peserta maupun pendukung PON XXI berkunjung ke Aceh.

Oleh sebab itu, Aceh dituntut untuk siap dengan semua layanan, termasuk layanan bertransaksi dalam setiap perbelanjaan yang harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba digitalisasi.

Baca Juga: Puluhan Imigran Rohingya di Penampungan di Aceh Barat Kabur Ketika Hari Gelap

“Kita berharap nanti pelaku UMKM dapat melayani para peserta PON atau kontingen PON dengan kemudahan bertransaksi apapun di Aceh dengan digitalisasi,” ujarnya.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait