ORBITINDONESIA - Novel legenda petualangan memang selalu menggugah untuk dibaca. Seperti novel ketiga dari Maggie Shipstead yang berjudul Great Circle. Buku bergenre fiksi-sejarah ini bercerita tentang petualangan seorang pilot perempuan (lady pilot) pada pertengahan abad ke-20. Namun, petualangan ini dimulai di air, bukan di udara.
Buku ini berkisah tentang perempuan pilot yang ‘bermanuver’ di antara tradisi dan prasangka untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Cerita ini sangat kaya lanskap budaya abad ke-20.
Sebuah masa di mana perempuan belum mempunyai hak pilih dan kebebasan untuk menentukan kehidupannya. Di sepanjang novel ini juga disinggung beberapa perempuan di kehidupan nyata yang memecahkan rekor penerbangan, seperti pilot Amelia Earhart.
Baca Juga: Christiaan Huygens dan Bayangan Tentang Alien
Dikutip dari penguinrandomhouse.com, ringkasan kisahnya kira-kira seperti ini: Setelah diselamatkan saat masih bayi dari kapal laut yang tenggelam pada 1914, Marian dan Jamie Graves dibesarkan oleh paman mereka di Missoula, Montana.
Di sana, setelah bertemu dengan sepasang pilot, Marian memulai hubungan cinta seumur hidupnya dengan dunia penerbangan. Pada usia 14 tahun, dia putus sekolah dan menemukan sponsor tak terduga tapi juga berisiko, dari pembuat minuman keras kaya. Sponsor itu menyediakan pesawat dan mensubsidi sekolah penerbangannya.
Itu menjadi hal yang kemudian menghantui selama sisa hidupnya. Ini juga yang memungkinkan dia untuk memenuhi takdirnya: mengelilingi dunia dengan terbang di atas Kutub Utara dan Selatan, yang membuatnya dirinya dinyatakan hilang.
Cerita kemudian lompat ke masa satu abad kemudian. Hadley Baxter, seorang aktris Hollywood yang biasa-biasa saja, mendapat peran sebagai Marian dalam sebuah film tentang hilangnya Marian di Antartika.
Baca Juga: Dunia Literasi dan Donald Trump
Bersemangat, cerdik, dan muak dengan klaustrofobia Hollywood, Hadley sangat ingin mendefinisikan kembali dirinya sendiri, setelah terjebak dengan peran di film-film romantis, yang memenjarakannya dalam cengkeraman kehidupan selebritas.
Pendalaman karakter Marian yang dilakukan Hadley begitu menggetarkan. Seolah nasib dirinya dan Marian bertabrakan dan bertemu di titik yang sama: rasa lapar akan penentuan nasib sendiri, tetapi di waktu dan tempat yang sangat berbeda.
Epik dan emosional, diteliti dengan cermat, dan diceritakan dengan luar biasa, Great Circle adalah karya seni yang monumental. Pantas saja buku ini kemudian termasuk ke dalam enam finalis untuk penghargaan Women’s Prize for Fiction.
Penghargaan ini merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Women's Prize Trust, dengan tujuan menampilkan tulisan-tulisan fiksi terbaik oleh para penulis perempuan. Pasalnya, hingga kini karya-karya penulis perempuan cenderung masih dipandang sebelah mata oleh organisasi sastra lainnya.
Baca Juga: Buku Sejuta Dolar itu Bernama Book of Rhymes
Diselenggarakan sejak 1996, penghargaan tersebut telah dimenangkan oleh beberapa nama besar dalam dunia sastra. Tahun lalu, Susanna Clarke memenangkan penghargaan ini melalui novel fantasinya, Piranesi.
Pemenang lainnya, ada Maggie O'Farrell, Ali Smith, Eimear McBride, Chimamanda Ngozi Adichie dan Zadie Smith. Pemenang tahun ini berhak memenangkan uang tunai sebesar 30.000 poundsterling.
Judul Buku : Great Circle
Penulis : Maggie Shipstead
Penerbit : Transworld
Tahun Terbit : 2021
Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA
Peringkas: Hana Hanifah***