DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Terima Gelar Adat Melayu

image
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima anugerah gelar adat kebesaran Dato' Seri Satria Bijaya Negara dari Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Selasa 28 Mei 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima anugerah gelar adat kebesaran Dato' Seri Satria Bijaya Negara dari Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.

Upacara penganugerahan gelar adat digelar di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Selasa 28 Mei 2024  ditandai pembacaan warkah gelar adat dan dilanjutkan pemakaian selempang, tanjak (topi khas Melayu), pemasangan keris serta tepuk tepung tawar oleh segenap pengurus LAM Kepri kepada Dato' Seri Satria Bijaya Negara Agus Subiyanto.

"Pemberian gelar adat ini sudah melewati alur yang tepat dan bertanggung jawab melalui musyawarah seluruh pengurus LAM, dan secara sah melekat kepada batang tubuh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto," kata Ketua LAM Kepri Dato' Seri Setia Utama Abdul Razak usai upacara penganugerahan.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jelaskan KKB di Papua Saat Ini Kembali Disebut OPM

Abdul Razak menyampaikan bahwa gelar tersebut berasal dari khazanah gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang berpunca pada khazanah dan kerajaan Riau Lingga sebagai sebuah kerajaan besar di masa lalu.

Gelar ini tersusun dari empat perkataan yaitu Seri Satria Bijaya Negara Utama yang menunjukkan pada kebesaran, keagungan, kemegahan, keutamaan, kekuatan dan kemuliaan.

Ia pun memerinci masing-masing makna dari empat susunan perkataan tersebut. Pertama, "Seri" berasal dari bahasa Sanskerta yang telah diterjemahkan dalam bahasa Melayu tinggi yang bermakna cahaya, kemuliaan, semarak keindahan dan kemegahan. Kata "Seri" juga lazim digunakan sebagai awalan kehormatan dalam sebuah gelar Melayu dan kini menjadi gelar kehormatan tertinggi dalam gelar adat LAM Kepri.

Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Dukung Upaya Panglima TNI untuk Tindak Tegas OPM

Kemudian, "Satria" yang bermakna pejuang gagah berani atau dengan kata lain sebagai prajurit yang gigih dalam mempertahankan negara. Perkataan "Satria" merupakan sebuah gelar adat Melayu sebagai salah satu bentuk rasa cinta kepada orang-orang yang dihormati.

Selanjutnya, "Bijaya" bermakna orang yang selalu membawa kejayaan dan kegemilangan bagi diri dan bangsa, dan terakhir "Negara" menunjukkan nama kote atau negeri.

"Mengacu pada penjelasan masing-masing kata tersebut, maka dapat dijelaskan Dato' Seri Satria Bijaya Negara sebagai sebuah cahaya, kekuatan dan pejuang yang gagah berani dalam membela kejayaan negara," ungkapnya.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Siapkan Rencana Pengamanan Terpadu untuk World Water Forum di Bali

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan, gelar Dato' Seri Satria Bijaya Negara adalah penghargaan yang sangat istimewa, karena Agus Subiyanto telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam menjaga keamanan serta kedaulatan bangsa.

Menurutnya sosok Agus Subiyanto bukan hanya sebagai seorang pemimpin di tubuh TNI, tetapi juga jadi simbol kearifan lokal dan kesatuan bangsa.

"Kami dengan bangga menyampaikan bahwa gelar adat Melayu ini sangat pantas diberikan kepada seorang pemimpin yang berperan besar dalam mewujudkan keamanan, kedaulatan serta kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dato' Seri Satria Bijaya Negara Agus Subiyanto berterima kasih kepada LAM serta kerajaan Melayu Riau Lingga yang dengan tulus ikhlas menganugerahkan gelar dato' dan datin kepada istrinya Evi Sophia.

Ia menambahkan dengan penganugerahan gelar adat Dato' Seri Satria Bijaya Negara, ia dan istrinya menjadi bagian atau satu kesatuan yang tak terpisahkan dari komunitas masyarakat Melayu. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait