DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Teuku Istia Perdan Jelaskan Mitos-mitos Keliru Seputar Serangan Jantung Ketika Berolahraga

image
Ilustrasi-- Serangan jantung. (Pexels)

ORBITINDONESIA.COM - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Teuku Istia Muda Perdan menyampaikan penjelasan mengenai mitos-mitos seputar serangan jantung saat berolahraga.

Dalam diskusi kesehatan yang diikuti via daring dari Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024, Teuku Istia Perdan yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengemukakan, mitos tentang menepuk punggung atau menusuk jari menggunakan jarum untuk menolong orang yang mengalami serangan jantung tidak tepat.

"Mitos ditepuk punggungnya, jari ditusuk agar keluar darah itu tidak tepat, karena bisa memperlama waktu untuk dibawa ke rumah sakit," kata Teuku Istia Perdan yang biasa disapa Dani itu.

Baca Juga: WASPADAI: Merokok Membuat Jantung Anda Sangat Tua

Menurut dia, mitos bahwa tangan dan kaki yang sering berkeringat merupakan tanda penyakit jantung juga sepenuhnya salah.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro itu menjelaskan, penyakit jantung tidak berhubungan dengan produksi keringat pada tangan dan kaki.

Mitos lain yang menyebutkan bahwa mandi air dingin setelah berolahraga dapat menyebabkan serangan jantung, menurut Dani, pun tidak benar.

Baca Juga: Makan Berlebihan Dapat Berdampak Pada Kesehatan Jantung

Kendati demikian, ia menjelaskan, orang yang punya penyakit jantung disarankan tidak langsung mandi air dingin setelah berolahraga, agar tubuhnya tidak mengalami perubahan suhu drastis.

"Kalau yang diketahui ada penyakit jantung, penyumbatan atau penyempitan, tidak disarankan perubahan suhu mendadak, karena peristiwa alami secara normal habis olahraga pembuluh darah mengecil, pada pasien penyumbatan dapat memicu serangan, itu harus hati-hati," katanya.

Menurut Dani, berolahraga tanpa melakukan pemanasan dan pendinginan serta berolahraga dengan intensitas tinggi juga bisa menimbulkan risiko serangan jantung.

Baca Juga: Dokter Bobby Arhan Anwar: Hasil Pemeriksaan Medis yang Baik Bukan Jaminan Seorang Perokok Sehat

"Paling sering terlalu semangat berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa istirahat cukup sebelumnya, lupa ukuran olahraga dari denyut nadi, tidak warm up, tidak cooling down pada olahraga yang sifatnya permainan seperti futsal atau badminton, itu ada risikonya," ia menjelaskan.

Dani mengatakan bahwa penderita penyakit jantung juga disarankan berolahraga untuk melatih otot jantung agar sirkulasi darah menjadi lebih lancar.

Menurut dia, olahraga yang aman bagi penderita penyakit jantung yakni olahraga yang berdampak rendah seperti bersepeda, joging, berenang, atau senam aerobik.

Baca Juga: Dokter Jeffrey Ariesta Putra: Pendekatan Harm Reduction Bisa Jadi Opsi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

"Disarankan lengkap, kardio, angkat beban, olahraga nafas seperti yoga, kalau bisa dilakukan akan sangat bagus," katanya. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait