Pilkada Jakarta, Didik J Rachbini: Gagasan Pasangkan Anies Baswedan dan Ahok adalah Eksperimen Berani
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 11 Mei 2024 13:27 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini menegaskan, gagasan memasangkan Anies Baswedan dan Basuki Thajaha Purnama akrab disapa Ahok di Pilkada Jakarta 2024 adalah eksperimen berani untuk membersihkan polarisasi radikal agama atau sekuler.
"Radikal sekuler di sini mirip-mirip radikal kiri yang antiagama," kata Didik melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang, Sabtu, 11 Mei 2024 ketika merespons munculnya gagasan memasangkan Anies dan Ahok.
Didik berpendapat, politik dan demokrasi yang terbuka seperti sekarang ini adalah pertanda baik, paling tidak dilihat dari sisi persepsi citra seperti ini.
Dia mengatakan, menyatukan mereka sangat mungkin karena beberapa faktor. Pertama Anies adalah seorang religius, tetapi tidak radikal seperti yang dipersepsikan ketika Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kedua, katanya, Ahok memang temperamental, yang kadang-kadang tabu di dalam politik. Namun, sesungguhnya Ahok adalah seorang yang nasionalis dilihat dari sejarah garis politiknya.
Ketiga, ujarnya, tidak ada lagi faktor pendorong mereka ke arah radikal karena Anies sudah bisa tampil pada Pilpres 2024 dengan citra nasionalis religius biasa.
Keempat, Ahok juga akan bisa diterima publik.
"Anies dan Ahok pasti berpikir positif jika paham gagasan seperti ini dari berbagai pihak yang hendak menjadikannya simbol kesatuan dari keduanya," kata Didik.
Menurutnya, peluang Anies memenangi Pilkada Jakarta 2024 sangat besar, bahkan hampir 100 persen, karena dia prestasi di Jakarta meskipun banyak kritik juga.
Jika Anies tidak masuk politik dalam dalam lima tahun ke depan, menurutnya, namanya hilang dari peredaran, karena ia bukan pemimpin partai politik.
"Masuk ke dalam politik di Jakarta adalah peluang yang baik, tidak hanya bagi karier dirinya, tetapi juga untuk bangsa dan Pilpres 2029," kata Didik. ***