The Godfather, Film Mafia Terbaik dan Paling Menginspirasi di Sepanjang Sejarah Sinema Dunia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 15 April 2024 02:42 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Jika kita bicara tentang film mafia, maka ada satu judul yang hampir semua orang sepakat adalah film terbaik dari genre tersebut, yakni The Godfather (1972).
Film The Godfather didapuk sebagai salah satu film paling menginspirasi dan terbaik di sepanjang sejarah sinema dunia.
Dalam film The Godfather, dengan cast kelas atas seperti Marlon Brando, Al Pacino, James Caan hingga Robert Duvall yang diarahkan oleh sutradara Francis Ford Coppola, membuat kisah Vito Corleone menjadi suguhan favorit bahkan hingga saat ini.
Namun siapa sangka jika dalam proses syutingnya sempat ada kerepotan yang disebabkan oleh bintang utamanya, Marlon Brando. Pria kelahiran Omaha, Nebraska itu ternyata mengalami kesulitan dalam menghafalkan dialognya sehingga membuat lawan mainnya dan kru pusing.
Mungkin Anda sudah tak asing dengan dialog-dialog ikonik yang diucapkan oleh Marlon Brando di sana, seperti,'I'm going to make him an offer he can't refuse' atau 'Look how they massacred my boy!'
Ternyata dialog tersebut diucapkannya dengan bantuan sebuah cue cards yang ditaruh sejajar dengan pandangannya tersebut di dalam set.
Beragam cara dilakukan para kru untuk membantunya agar tak terlihat membaca cue card, seperti menaruhnya di dekat lampu atau di properti lainnya dalam set. Bahkan mereka pernah menaruhnya di dada Robert Duvall yang berperan sebagai Tom Hagen, orang kepercayaan Don Vito Corleone.
Kesulitan untuk menghafalkan dialog bukanlah disebabkan oleh kemalasan sang aktor, melainkan gegara metode yang dilakukannya sejak awal karier.
Marlon Brando dikenal sebagai salah satu method actor pertama dan ia pun menerapkan Stanislavski Method, di mana lebih mengedepankan spontanitas dibandingkan resital.
Baca Juga: Aktris Cantik Katrina Kaif Sempat Diincar oleh Sutradara Ali Abbas Zafar untuk Film Barunya BMCM
Bagi peraih dua Oscar itu, memakai cue card hanya membantunya untuk bertingkah dan mengucapkan dialog itu dengan spontan sambil merespon situasi dan lawan mainnya. Hal ini pula yang membuatnya menjadi salah satu legenda di dunia seni peran hingga saat ini.
"Dalam kehidupan normal, orang jarang mengetahui apa yang ingin mereka katakan ketika mulai membuka mulutnya dan menunjukkan pikirannya. Mereka masih (terjebak) dalam pikirannya dan faktanya mereka masih mencari kata terlihat jelas di wajahnya," ucapnya dalam buku Somebody: The Reckless Life and Remarkable Career of Marlon Brando.
Bergabungnya Marlon Brando di The Godfather pun tak berjalan dengan mulus-mulus saja. Francis Ford Coppola harus berjuang untuk tetap memasukkan nama sang aktor di dalam film tersebut.
Baca Juga: Menanti Munculnya Film Terminator 7: End of War, Sutradara James Cameron Sedang Menulis Naskahnya
Penolakan besar terjadi pada kubu studio, khususnya oleh Robert Evans yang merasa Brando bukanlah sosok yang cukup mendatangkan cuan di dalam industri, setelah beberapa film nya justru gagal.
"Saat nama Brando disebutkan pertama kali, (Charlie) Bluhdorn langsung menolaknya dengan menyebutkan jika ia adalah racun box office. Ia pun mengajukan Charlie Bronson sebagai the Godfather dan tentunya terjadi perdebatan lagi," tulis Peter Bart dilansir dari Vanity Fair yang menjelaskan perdebatan dengan bos Gulf and Western, perusahaan induk dari Paramount.
Hasilnya film tersebut berhasil membawa pulang tak hanya piala di beragam ajang saja tapi juga cuan hingga $ 291 juta atau senilai Rp 4,5 triliun, dengan modal produksi sebesar $ 7,2 juta atau sekitar Rp 112 miliar. ***