Mendefinisikan Diri: Benarkah Kita Intelektual
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 28 Februari 2024 11:40 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Benarkah kita intelektual? Yang menggunakan pikiran untuk mencerna kehidupan.
Kalau intelektual adalah orang yang memiliki keingintahuan lebih besar dari khalayak umum, dan definisi intelektual itu seperti itu, maka saya termasuk golongan intelektual.
Tetapi kalau intelektual, seperti yang ditulis Sygmunt Bauman, sosiolog Jerman, mereka yang menulis buku-buku ilmiah dan mengisi jurnal ilmiah internasional, pastilah saya bukan, bukan intelektual.
Baca Juga: Wagub Sumatra Barat Minta Satupena Urus Hak Kekayaan Intelektual IMLF
Lowis Coser pernah mengatakan bahwa intelektual itu orang yang mencermati struktur sosial. Dan Seymour Martin Lipset yang melihat seorang intelektual itu yang menciptakan, mendistribusikan dan menerapkan dalam kebudayaan.
Banyak pengertian intelektual sebagai kelas atau golongan tersendiri, ada juga yang menganggap mereka adalah orang biasa yang dianugerahi semangat membaca yang tinggi.
Dengan terus membaca seorang intelektual memperoleh kesenangan terus menerus karena, membaca sebagai tindakan yang membahagiakan.
Kalau ilustrasi di atas, merupakan tafsiran sebagai manusia kurang gizi, kurang makan, kurang vitamin, dan kurang, kurang yang lain, maka program makan siang gratis tidak terlalu irrelevan.
(Oleh: Isti Nugroho, penulis dan aktivis) ***