Abdillah Toha: Barokah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 27 Agustus 2022 13:51 WIB
ORBITINDONESIA - Ketika menanggapi komentar saya yang memuji keluasan wawasannya, habib Ali Aljufri dalam sebuah seminar di Jakarta kemarin mengatakan bahwa semua yang telah dicapainya adalah barokah dari gurunya habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf, kepada siapa dia berguru, berkhidmat, bahkan sampai membawakan sandalnya ke mana-mana.
Kepercayaan tentang barokah seperti itu memang sudah menjadi tradisi yang sampai sekarang diyakini kebenarannya di kalangan habaib Hadramaut dan pesuluk tasawuf.
Bahkan hadir dalam majlis apapun, termasuk majlis ilmu bersama auliya dan salihin, dipercaya akan membawa barokah, meski kita tidak faham apa yang disampaikan dalam majlis itu. Benarkah semua itu?
Baca Juga: Pelaku Penganiayaan terhadap Sopir TransJakarta Menyerahkan Diri ke Polisi, Motifnya Terungkap
Tentu saja bergaul dengan, apalagi mencintai orang baik, akan sangat berpengaruh pada karakter kita. Begitu pula sebaliknya, ketika kita mengagumi atau bergaul dengan orang yang tidak terpuji.
Tetapi ketika kita bergaul dengan mereka tapi gagal meresapi ilmunya, keuntungan atau barokah apa yang kita peroleh darinya? Bisa jadi kita hanya kebagian gaya sang guru, cara berpakaiannya, serta hal-hal lain yang superfisial dari sang guru.
Dalam tradisi tasawuf, ilmu dipercaya dapat ditransmisikan melalui barokah dari sang mursyid kepada muridnya.
Tempat yang diberi Barokah antara lain disebutkan di dalam ayat Isra dan Mi'raj yang menyebut daerah sekitar perjalanan nabi sebagai kawasan yang diberkati.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain, Head to Head dan Tebak Skor, Bhayangkara FC Melawan Persita Tangerang
Waktu yang diberkati ada di dalam ayat yang menyebut saat diturunkannya wahyu Allah. Ada pula pohon yang diberkati seperti disebut dalam ayat tentang nur ilahi.