DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Abdillah Toha: Barokah

image
Abdillah Toha

ORBITINDONESIA - Ketika menanggapi komentar saya yang memuji keluasan wawasannya, habib Ali Aljufri dalam sebuah seminar di Jakarta kemarin mengatakan bahwa semua yang telah dicapainya adalah barokah dari gurunya habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf, kepada siapa dia berguru, berkhidmat, bahkan sampai membawakan sandalnya ke mana-mana.

Kepercayaan tentang barokah seperti itu memang sudah menjadi tradisi yang sampai sekarang diyakini kebenarannya di kalangan habaib Hadramaut dan pesuluk tasawuf.

Bahkan hadir dalam majlis apapun, termasuk majlis ilmu bersama auliya dan salihin, dipercaya akan membawa barokah, meski kita tidak faham apa yang disampaikan dalam majlis itu. Benarkah semua itu?

Baca Juga: Pelaku Penganiayaan terhadap Sopir TransJakarta Menyerahkan Diri ke Polisi, Motifnya Terungkap

Tentu saja bergaul dengan, apalagi mencintai orang baik, akan sangat berpengaruh pada karakter kita. Begitu pula sebaliknya, ketika kita mengagumi atau bergaul dengan orang yang tidak terpuji.

Tetapi ketika kita bergaul dengan mereka tapi gagal meresapi ilmunya, keuntungan atau barokah apa yang kita peroleh darinya? Bisa jadi kita hanya kebagian gaya sang guru, cara berpakaiannya, serta hal-hal lain yang superfisial dari sang guru.

Dalam tradisi tasawuf, ilmu dipercaya dapat ditransmisikan melalui barokah dari sang mursyid kepada muridnya.

Tempat yang diberi Barokah antara lain disebutkan di dalam ayat Isra dan Mi'raj yang menyebut daerah sekitar perjalanan nabi sebagai kawasan yang diberkati.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain, Head to Head dan Tebak Skor, Bhayangkara FC Melawan Persita Tangerang

Waktu yang diberkati ada di dalam ayat yang menyebut saat diturunkannya wahyu Allah. Ada pula pohon yang diberkati seperti disebut dalam ayat tentang nur ilahi.

Kitab suci Alquran juga merupakan barokah dari Allah bagi yang membacanya dan mempelajarinya dengan sungguh-singguh.

Bila kita perhatikan ayat suci AlQuran, barokah adalah sebuah konsep yang jauh lebih luas dari itu.

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (QS 7:96)

Baca Juga: Bangga, Karya Enam Desainer Indonesia Tampil di New York Fashion Week 2023

Dari pemahaman ayat tersebut, maka barokah dapat dikategorikan menjadi dua. Barokatus sama’ dan barokatul ardl. Barokatus sama’ yaitu segala macam karunia Allah swt yang datang dari arah langit, misalkan hujan.

Namun dalam penafsiran lain barokah langit dapat dimaknai dengan segala macam karunia yang telah ditetapkan oleh Allah swt, seperti keimanan, ketenangan hati, kebahagiaan, keselamatan, dan segala macam yang telah ditaqdirkan Allah swt sejak zaman azali, termasuk di dalamnya adalah umur, rizqi, jodoh dan maut.

Sedangkan barokatul ardl yang secara bahasa dapat diartikan dengan berkah dunia (bumi), adalah segala macam karunia Allah swt yang berasal dari perut bumi seperti buah-buahan, binatang ternak, tambang, lautan dan isinya dan lain sebagainya.

Dapat juga dimaknai bahwa barokatul ardl, adalah karunia Allah swt yang diberikan kepada manusia melalui usaha yang dilakukannya. Perlu digaris bawahi kata usaha itu. Seperti hasil panen, hasil olahan sumber daya alam, dan sebagainya.

Baca Juga: Jadwal Liga 1: Bhayangkara FC Melawan Persita Tangerang, Disiarkan di Vidio Minggu Sore

Begitu luasnya makna barokah jika difahami secara benar sehingga barokah selalu diikutsertakan dalam kalimat salam sebagai do’a sekaligus menjadi identitas umat Islam untuk membedakannya dengan umat lain.

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh, Semoga keselamatan, rahmat dan barokah Allah selalu dikaruniakn kepada kalian semua.

Dalam kitab al-Futuhatul Ilahiyyah dikatakan bahwa barokah adalah segala kebaikan yang datang dari Allah. Maka orang yang mengharap berkah (tabarrukan) adalah orang yang menengadah dan menunggu kebaikan dari Allah Yang Maha kuasa.

Bahwa asal makna barokah adalah tetapnya kebaikan yang datangnya dari Allah swt (kebaikan yang bersifat ilahiyah dan berasal dariNya). Barokah dikatakan sebagai ziyadatul khair, yaitu karunia untuk menjadi tambah baik.

Baca Juga: Drama Korea Big Mouth Episode 9, Park Chang Ho akhirnya Datang ke Persidangan

Demikianlah makna sesungguhnya arti barokah, yaitu konsep pemahaman akan adanya karunia dari Allah swt, bukan dari yang lain. Namun demikian, barokah yang hanya datang dari Allah bisa datang melalui pihak ketiga.

Barokah dari syeikh kepada muridnya, barokah dari orang tua kepada anaknya, barokah dari salihin kepada mereka yang mengikuti majlasnya, bahkan bagi yang percaya, barokah dari ziyarah kubur karena para wali dan syuhada dipercaya masih hidup di dalam kuburnya.

Namun demikian, sumber dan asal barokah hanyalah dari Allah. Dalam doa kita sering membaca tabarakallah yang sering diartikan sebagai maha suci Allah.

Sedang sebenarnya hal itu juga menunjuk kepada Allah sebagai sumber Barokah. Allah mengaruniai Barokah melalui orang, tempat, waktu tertentu, atau bahkan melalui tumbuhan.

Baca Juga: Setelah Gorden, DPR Bikin Pengadaan Kalender dengan Dana Hampir Rp1 Miliar dari APBN

Barokah adalah kebaikan yang berkesinambungan. Tidak harus banyak tetapi akan langgeng dan berkembang menjadi banyak. Rezeki yang diberkati tidak harus dalam kuantitas banyak tetapi akan cukup dan mencukupi kebutuhan penerima barokah dan kerabatnya.

Pendek kata Barokah adalah sesuatu yang selalu diidam-idamkan oleh setiap insan beriman dalam bentuk harta, kesehatan, ketenangan jiwa, rezeki, ilmu, kecerdasan atau kebaikan lain.

Barokah dalam harta bagaikan orang yang sedang berinvestasi. Ketika menanamkan modalnya hartanya akan berkurang. Tetapi dalam jangka waktu berikutnya akan tumbuh menjadi lebih besar.

Begitu pula ketika kita bersedekah. Harta kita akan berkurang namun akan mendatangkan barokah yang akan mengembalikan bahkan menambah harta kita berlipat.

Baca Juga: Ini Kronologi Penganiayaan Pengemudi Honda Mobilio Berstiker Keluarga Polisi ke Sopir TransJakarta di Ciputat

Barokah adalah karunia dari Allah yang membuat kita mampu untuk bertindak efisien dan efektif dengan akal dan upaya kita. Panjangnya hari bagi setiap orang sama yakni 24 jam dengan waktu melek rata-rata 17 jam sehari.

Namun dalam jangka waktu yang sama, orang yang meraih barokah akan dapat menyelesaikan tugas yang jauh lebih banyak dibanding orang lain.

Syarat bagi orang atau umat untuk meraih barokah adalah iman dan taqwa. Melihat kondisi umat Islam saat ini, kita patut bertanya apakah umat masih dilingkupi barokah dari Allah.

Ataukah umat telah keliru dalam memberi makna yang benar tentang iman dan taqwa? Wallah a'lam.

AT - 250822 ***

Berita Terkait