Akankah Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran? Inilah Analisis Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 10 Februari 2024 19:04 WIB
Akankah berikutnya di hari pencoblosan, elektabilitas Prabowo-Gibran akan kembali naik? Itu hanya kita tahu di hari pencoblosan nanti.
Tapi jangan dilupakan pula bahwa di angka 53,5 persen, bisa dibagi lagi untuk kategori strong supporters, pemilih yang sudah begitu militannya, dan soft supporters, pemilih yang masih mungkin berubah.
Dari 53,5 persen pemilih Prabowo-Gibran, ternyata yang militan, strong supporters, sebanyak 47,9 persen. Dan pemilih yang masih bisa berubah, soft supporters sebanyak 5,6 persen.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: 66,5 Persen Pemilih di Dapil Jawa Barat 7 Bisa Dipengaruhi Politik Uang
Bagaimana nanti angkanya untuk tanggal 14 Februari 2024, empat hari dari sekarang?
Itu berarti kita tak lagi bisa sepenuhnya hanya bergantung pada hasil survei. Bagaimanapun survei itu potret pemilih di hari survei, tanggal 26 Januari sampai 6 Februari 2024.
Tanggal 14 Februari 2024 itu jaraknya delapan hari kemudian setelah survei terakhir. Sehingga untuk tanggal 14 Febuari, kita harus menggunakan prediksi dengan model berbeda.
Baca Juga: LSI Denny JA: 84 Persen Pemilih Ingin Pilpres Selesai Satu Putaran
Dalam delapan hari setelah survei, sekecil apapun, pasti ada perubahan suara di sana. Ini terjadi terutama dari kalangan soft supporters.
Kedua, juga ada problema margin of error. Survei selalu berdasarkan sampel. Sedangkan sample pastilah tidak persis dengan realitas yang sebenarnya.
Ada pula problema golongan putih alias tidak memilih. Sebanyak apapun pendukung, jika mereka tidak memilih suara mereka, dukungan mereka tak terhitung.
Baca Juga: TELAK, Denny JA Sebut 84 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Cukup Satu Putaran
Jika golongan putih di kubu Prabowo-Gibran itu setara secara proporsional dengan di kubu Ganjar dan Anies, maka golongan putih tak berpengaruh.