DECEMBER 9, 2022
Internasional

Tidak Ada Warga Indonesia yang Jadi Korban dalam Serangan Gabungan AS-Inggris di Yaman

image
Arsip - Kapal perang berbendera Amerika Serikat. AS dan Inggris melakukan serangan gabungan ke posisi Houthi di Yaman. (ANTARA/Anadolu)

ORBITINDONESIA.COM - Tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan gabungan pasukan Amerika Serikat-Inggris di beberapa wilayah Yaman pada Jumat, 12 Januari 2024.

Kondisi dan keselamatan warga Indonesia di Yaman itu dinyatakan dalam keterangan tertulis yang dirilis Kementerian Luar Negeri RI

Serangan gabungan pasukan Amerika Serikat, Inggris, dengan dukungan beberapa negara lainnya itu ditujukan ke beberapa titik di Yaman, yang disebut sebagai wilayah tempat Houthi beroperasi. Antara lain: Sana'a, Hudaidah, Dhammar, Sa'da Hajjah, dan Taiz.

“KBRI Muscat yang memiliki wilayah kerja di Yaman terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di Yaman dan kondisi para WNI. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan dimaksud,” kata Kemlu RI.

Tercatat ada sebanyak 47 WNI berdomisili di wilayah yang mendapat serangan, dengan sebaran di Sana'a (15 orang), Hudaidah (19 orang) dan Dhammar (13 orang).

Berdasarkan komunikasi KBRI dengan para WNI tersebut, dilaporkan mereka dalam keadaan baik dan aman.

“KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI,” ujar Kemlu.

Berdasarkan data lapor diri, terdapat sebanyak 4.866 WNI berdomisili di Yaman. Mayoritas adalah mahasiswa di wilayah Tarim Hadhramaut. KBRI Muscat juga telah mempersiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut.

Sebelumnya, pada 2 November 2023, KBRI Muscat telah menyampaikan imbauan kepada para WNI di Yaman khususnya di Wilayah Sana'a dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau agar mereka berpindah sementara waktu ke Yaman selatan yang lebih aman.

Dalam keadaan darurat, WNI dapat mengontak saluran hotline KBRI Muscat dengan nomor +968 9600 0210 dan hotline Direktorat Perlindungan WNI dengan nomor +62 812-9007-0027. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait