Pengamat Sepak Bola Kesit Budi Handoyo: Tak Masalah Jika Liga 1 Dihuni 20 Tim
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 09 Januari 2024 05:26 WIB
“Idealnya dengan demografi Indonesia yang luas, dibagi ke dalam 3 wilayah, barat, tengah, timur seperti ISL 2007. Biaya akomodasi dan traveling akan jauh lebih efisien. Lalu supaya lebih merata, dan daerah-daerah (klub) terluar punya kesempatan naik panggung ke kasta tertinggi,” ujar Bung Yuke.
“Kalau 3 wilayah, ya bisa 12 besar dulu atau langsung 8 besar, itu soal teknis saja. Kalau cuma mekar jadi 20 tim, menurut saya ya enggak perlu dibagi format 2 wilayah, langsung saja klasemen tunggal kandang dan tandang, tanpa final four lagi (seperti sekarang),” tambahnya.
Masih menurut Bung Yuke, agar format tiga wilayah kompetisi dapat dijalankan dengan bagus, stadion-stadion yang belum standar untuk menggelar Liga 1, dapat diperbaiki dengan mengacu Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 3 Tahun 2019 soal Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.
"Harus diupgrade dari sekarang, fasilitasnya. Di Liga Premier Inggris, misalnya, banyak stadion kecil-kecil tapi tetap bisa dilaksanakan, yang penting management security-nya baik. Lewat Inpres, seharusnya ini sudah jalan dari beberapa tahun lalu ya, tapi masalahnya memang tidak diseriusi, jadi cuma macan kertas. Artinya tetap harus ada political will dari pemerintah untuk pembangunan infrastruktur itu," kata Bung Yuke.
Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, menjawab dengan diplomatis ketika dikonfirmasi terkait adanya wacana Liga 1 musim depan dihuni 20 tim, yakni hanya satu tim Liga 1 yang terdegradasi dan jatah promosi dari Liga 2 tetap sama 3 tim.
“Kalau ada perubahan harus lewat kongres. Lalu juga harus ada usulan dari anggota, jadi masuk ke pembahasan kongres,” kata Ahmad Riyadh.***