ORBITINDONESIA.COM - PT Jasamarga Transjawa Tol mencatat sebanyak 19.239 kendaraan kembali ke Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama atau Cikatama pada Senin, hingga pukul 15.05 WIB.

Berdasarkan pantauan ANTARA, arus lalu lintas kendaraan di GT Cikampek Utama berjalan lancar di kedua arah, baik yang ke arah Jakarta maupun arah sebaliknya menuju Palimanan.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana Lisye memprediksi puncak arus balik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ke Jakarta akan jatuh pada Senin, 1 Januari 2024 ini. 

"Puncak arus balik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diprediksi jatuh pada Senin, 1 Januari 2024. Kendaraan yang kembali ke Jabotabek mayoritas diprediksi akan berasal dari arah timur atau dari arah Trans Jawa dan Bandung yang mencapai 140 ribu kendaraan, jumlah tersebut naik 28 persen dari puncak arus mudik di periode yang sama tahun lalu," kata Lisye dalam keterangan resmi di Karawang, Jawa Barat.

Jasa Marga mencatat sebanyak 14.600 kendaraan keluar dari Jakarta menuju arah Palimanan. Hingga pukul 15.05 WIB, belum ada rekayasa lalu lintas seperti contraflow yang diterapkan mengingat situasi laju kendaraan yang masih ramai lancar.

Sehari sebelumnya, Jasa Marga mencatat sebanyak 125.828 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada periode Libur Tahun Baru 2024 yang jatuh di Minggu (31/12/2023). Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (dari arah Merak), GT Ciawi (dari arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (dari arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari arah Bandung).

Total volume lalu lintas yang kembali ke wilayah Jabotabek ini lebih rendah 31,48 persen jika dibandingkan lalu lintas normal (183.644 kendaraan) pada periode yang sama. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu jelang Tahun Baru 2023, total volume lalu lintas ini meningkat 9,26 persen (115.162 kendaraan).

Untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 67.499 kendaraan (53,64 persen) dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 32.659 kendaraan (25,96 persen) dari arah Barat (Merak) dan 25.670 kendaraan (20,40 persen) dari arah Selatan (Puncak).