Polisi Usut Kecelakaan Maut di Sukabumi yang Sebabkan Anak SD Tewas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 23 Agustus 2022 07:27 WIB
ORBITINDONESIA - Kecelakaan maut yang menewaskan seorang siswa sekolah dasar (SD) usai ditabrak colt bogoran (mobil setan) diusut Unit Laka Polres Sukabumi, Jawa Barat.
Hingga saat ini, sebanyak tiga orang telah diperiksa sebagai saksi terkait dengan kecelakaan maut di Sukabumi tersebut.
Dilansir dari laman NTMC Polri, Selasa, 23 Agustus 2022, Kanit Gakkum Polres Sukabumi Kota Ipda Jajat Munajat mengatakan status sopir angkot berinisial EK (72) masih sebagai saksi kunci dalam kasus kecelakaan maut itu.
Baca Juga: Inilah Delapan Tanda kematian Sudah Dekat
Jajat mengatakan pihaknya masih menyelidiki kecelakaan yang menewaskan seorang bocah siswa SD kelas VI inisial NA (11) yang terjadi di Jalan Raya Cisaat, Sukabumi, pada Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu.
“Saat ini status sopir masih saksi mahkota. Kenapa? Pertama, ini masih mengumpulkan bukti-bukti yang ada dan masih memeriksa para saksi. Setelah lengkap semua baru kami bisa menetapkan, yang bersangkutan bisa naik dari saksi mahkota menjadi tersangka,” kata Jajat saat dikonfirmasi hari ini.
“Sementara ini baru 2 orang yang diperiksa dan masuk yang ketiga. Kami betul-betul dalam hal ini harus yang pada saat itu ada di tempat kejadian, sehingga tidak melalui telinga orang lain. Saksi melihat dengan mata, telinga sendiri dan betul-betul orang yang pertama,” sambungnya.
Baca Juga: Berpikir Sederhana: Sebetulnya Pemerintah Tidak Perlu Stres dan Pusing
Jajat mengatakan meski berstatus sebagai saksi kunci, sopir EK telah diamankan di Unit Laka Polres Sukabumi Kota.
Pihaknya menegaskan, proses kepastian hukum akan dilaksanakan minimal dalam 7 hari ke depan.
Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas itu terjadi terjadi karena sopir Colt dengan nomor polisi F-7630-SD sibuk menghitung uang saat mengemudikan kendaraannya.
Baca Juga: Big Match Manchester United vs Liverpool: Kenangan Pahit di Old Trafford, The Reds Miss U
Kemudian, sopir menabrak bagian belakang mobil pikap yang menjual perabotan serta dua pembeli.***