Pemboman Israel di Gaza yang Dibiarkan oleh AS Melemahkan Moralisme Barat di Ukraina
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 23 Oktober 2023 17:30 WIB
Seluruh lingkungan di wilayah padat penduduk telah rata dengan tanah, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal dan krisis kemanusiaan berubah dari buruk menjadi lebih buruk dengan persediaan bahan bakar yang hampir habis.
Tuntutan Israel untuk melakukan evakuasi massal di sebagian wilayah Gaza telah meningkatkan momok pembersihan etnis.
Namun pada hari Rabu, sehari sebelum pidato Biden, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menolak rancangan resolusi yang diajukan oleh Brasil yang menyerukan jeda kemanusiaan.
Itu adalah satu-satunya suara “tidak” yang ada, bahkan sekutunya termasuk Perancis pun memberikan suara mendukungnya.
Amerika Serikat telah lama melindungi Israel dari kecaman di PBB, namun preseden yang baru-baru ini mereka makian terhadap Rusia di forum yang sama menjadikan momen saat ini lebih mencolok.
Para pejabat AS dan negara-negara Barat mengecam invasi Rusia sebagai pelanggaran hukum internasional, melanggar prinsip-prinsip piagam PBB, dan merupakan tantangan besar terhadap tatanan berbasis aturan global.
Baca Juga: Alex Runggeary: Budaya dan Perkembangan Zaman, Belajar dari Malioboro
Banyak negara di Timur Tengah dan negara-negara lain yang disebut “Global Selatan” juga mengutuk agresi Rusia, namun mereka lebih berhati-hati dalam melihat penderitaan Ukraina dalam kerangka moral yang sama dengan negara-negara Barat.
Mereka menunjuk pada warisan invasi “pencegahan” Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003, ketidakpedulian Barat terhadap konflik mengerikan di Timur Tengah dan negara-negara lain, serta kemunafikan mereka yang mendukung pendudukan Israel di wilayah Palestina selama beberapa dekade sambil mendukung kebebasan masyarakat di tempat lain.