Master Rajneesh: Semesta Bukan Milik Logika
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 27 September 2023 12:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Bahasa diciptakan oleh logika, sangat logis. Tata bahasa dan bahasa, matematika, segala sesuatu yang telah ditemukan oleh manusia adalah logis.
Matematika sangat logis, tetapi hidup tidak logis. Para mistikus selalu mengetahuinya, para fisikawan baru mengetahuinya baru-baru ini, hanya dalam lima puluh tahun ini.
Setelah penemuan teori relativitas oleh Albert Einstein, mereka harus menghadapi dunia yang tidak logis, semesta yang tidak logis.
Baca Juga: Lutfi S Hidayat: Dinasti Politik dan Simbolisasi Ketua Umum Partai
Dan kemudian mereka menyadari, bahwa selama tiga ratus tahun sains hanya hidup di tempat yang sangat kecil, yang diterangi oleh logika manusia. Ini seperti lilin yang menerangi tempat kecil, dan seluruh keberadaannya gelap, sangat gelap.
Jika engkau mempelajari teori relativitas Albert Einstein, engkau akan sangat bingung, engkau tidak akan percaya bahwa ini adalah kata-kata seorang ilmuwan.
Teori Albert Einstein mengemukakan bahwa jika seseorang pergi dengan pesawat luar angkasa dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan cahaya, dia tidak akan pernah menjadi tua.
Misalnya, jika engkau berangkat hari ini dengan pesawat luar angkasa dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km per detik.
Dan setelah lima puluh tahun engkau kembali, semua teman-temanmu akan berada di dalam kuburan mereka atau mungkin sangat tua, dan engkau akan menjadi persis sama, pada usia yang sama karena waktu berhenti pada kecepatan itu.
Baca Juga: Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Beri Penyuluhan Hukum Waris dan Merek kepada Warga Prapatan