Hari Bhakti Postel ke-78, 27 September Ini, Semua Bicara Digital Tetapi Jangan Lupa Dampak Negatifnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 27 September 2023 15:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pada Rabu, 27 September 2023 ini, insan pos dan telekomunikasi Indonesia di bawah koordinasi Kemenkominfo, memperingati Hari Bhakti Postel ke-78. Tema yang diusung kali ini, adalah “KolaborAKSI Digital untuk Indonesia Maju”.
Bagi saya dan karyawan/wati yang pernah berkantor di eks Gedung Kantor Pusat Telkom Jl. Cilaki Bandung, memperingati HB Postel adalah ekspresi penghayatan total atas pengorbanan para pahlawan Postel.
Di bawah pimpinan Soetoko, Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon (AMPTT), pada 27 September 1945, secara heroik bertempur dan merebut gedung Jawatan PTT dari tangan penjajah Jepang. Dan di halaman gedung itulah terpahat abadi nama para syuhada merah putih dari kalangan Postel.
Saat ini semua orang ngomong tentang aksi digital, seakan digital adalah barang temuan kemarin sore.
Ingat? Tahun 1984, Telkom (d/h Perumtel) di bawah pimpinan Dirut Willy Moenandir (alm) sudah bicara tentang Jaringan Digital untuk Pelayanan Terpadu (JDPT) atau Integrated Service Digital Network (ISDN).
Tahun 1990, Menparpostel Soesilo Soedarman memerintahkan Dirut Telkom Cacuk Sudarijanto untuk melakukan penggelaran nasional Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) produksi PT Inti (BUMNIS) di bawah Dirut Setyanto, ke seluruh provinsi.
Telkom dan PT Inti sejatinya adalah pemotivasi digitalisasi Indonesia, mentransformasi sistem telekomunikasi analog ke digital.
Tanggal 31 Desember 1993, dengan kemampuan kelas pemula, saya dan sekelompok anak muda Telkom berjaya mengudarakan sistem seluler digital 2G GSM di Batam dan Bintan.
GSM Telkom inilah yang kemudian pada 26 Mei 1995 menjelma menjadi PT Telkomsel, dan kini diakui dunia sebagai operator (seluler) terbesar, terluas dan terbaik di Indonesia.
Ini semua niscaya terjadi, karena api semangat para patriot AMPTT yang gugur pada 1945 terus membara dan membahanakan semangat cinta tanah air Indonesia.
Digital (France: le numerique) adalah sekedar bentuk pembaharuan teknologi seiring hadirnya teknokomputer. Kemudian, proses alih media dari bentuk naturalnya ke digital, itulah digitalisasi.
Ketika pagebluk covid-19 melanda dunia, perilaku kehidupan berubah, dan terjadilah ledakan transformasi digital. Disrupsi ini direspon Presiden Jokowi dengan mencanangkan 5 Langkah Percepatan Transformasi Digital, pada 3 Agustus 2020.
"Hikmah” masa covid itulah yang mengantar masyarakat Indonesia masuk dalam kehidupan yang serba on-line, dan terbentuklah masyarakat digital Indonesia.
Baca Juga: Master Rajneesh: Semesta Bukan Milik Logika
Rasionalnya, tidaklah banyak yang dapat dilakukan Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam masa tugasnya yang cuma satu tahun ke depan. Meski begitu, ada beberapa catatan curhat untuk beliau.
Sebagai negara anggota G-20, Indonesia adalah negara ekonomi maju dengan UU Telekomunikasi (UU No.36 Tahun 1999) yang paling uzur; patut diduga instalasi jaringan kabel internetnya paling acak kadut dan semrawut.
Sudah pasti Indonesia kini adalah satu-satunya negara yang tidak memiliki Museum Telekomunikasi; dan paling miris, dari era-ke-era, dana USO-nya kerap direcoki oleh tikus-tikus berdasi.
Di +62 ekosistem digital pun belum tertata, kecuali aksi gampang pemblokiran situs judi online, pornografi, dan hoaks berlangsung mulus. Spektrum 5G masih langka; program Smart City belum terstandarisasi dan nihil interoperabititas.
Belum lagi 350 juta pelanggan ponsel tiap hari dihantui tipuan hoaks, fake news, phising, vhishing dan segala akal bulus untuk menguras akun bank dan mengorek data pribadi pelanggan. Pemerintah, operator seluler dan asosiasi infokom semua bingung dan masyarakat pun linglung.
Aksi kolaborasi digital dalam menyambut Hari Bhakti Postel ke-78 hari ini, amat kita sambut baik. Namun perlu diwaspadai bahwa dampak negatif digital harus ditangani dengan semangat membangun karakter dan budaya bangsa bersama semua pemangku kepentingan.
Dampak negatif digitalisasi berupa kecanduan gadget, seperti phubbing, smombie, dan nomophobia yang telah meracuni mental masyarakat luas, wajib ditanggulangi tuntas.
Karenanya kita dukung Kominfo untuk mempercepat terwujudnya masyarakat informasi melalui program nasional Transformasi Digital menuju Indonesia Emas 2045. Selamat Hari Bhakti Postel ke-78. Salam Indonesia!
Oleh: Garuda Sugardo, IPU (Anggota Wantiknas, Mastel, MKE PII).
Makassar 270923 ***