Hendrajit: Viral Rencana Orange Revolution Identik Dengan Dokumen Gilchrist April 1965?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 18 September 2023 17:00 WIB
Kalau merujuk pada beberapa dokumen dari pihak AS dan Inggris, selalu menekankan polarisasi antara komunis versus "orang-orang kita," yang mereka istilahkan dengan sebutan "Our Local Army Friend." Tanpa memilah terdiri apa saja ragam ideologinya. Pokoknya anti komunis berarti sekutu AS dan Inggris. Titik.
Adapun pemerintah Cina, maupun Partai Komunis Cina, rada unik memang. Selalu mengedepankan istilah Angkatan Darat (sebagai representasi sayap kanan dan pengikut Sukarno), yang tentunya mereka maksud orang-orang berhaluan nasionalis atau sosialis namun berjiwa nasionalis, tapi nonkomunis atau malah antikomunis.
Klasifikasi pemerintah Cina/PKC ini nampak jelas ketika mereka membuat laporan intelijen, misalnya dengan mengatakan: "Di dalam tubuh PKI, ada penyusupan dari unsur-unsur angkatan darat dan pengikut Sukarno. Atau sebaliknya: Di dalam tubuh angkatan darat ada penyusupan dari kader-kader PKI dan pengikut Sukarno.""
Meski ini kesannya sepele dan tidak penting, ini menggambarkan penyikapan dan kebijakan strategis baik Blok Barat maupun Cina, dalam situasi genting jelang September 1965 maupun pasca 1965.
Dalam hal AS/Inggris, polarisasi antara komunis versus anti komunis sebagai dasar kebijakan luar negerinya, maka jelas menyingkirkan Komunis merupakan sasaran antara untuk menggalang kekuatan antikomunis, untuk menggulingkan dan melumpuhkan fron nasional yang bersimpulkan Sukarno dengan dalih membasmi komunis.
Sedangkan frase dari pemerintah Cina/PKC, dengan membedakan antara frase "Pengikut Sukarno" dan Komunis, maka hal itu tersirat memandang kelompok-kelompok nasonalis nonkomunis baik di kalangan militer maupun sipil, hanya sekadar sekutu taktis.
Artinya, istilah pengikut Sukarno yang digunakan Cina sejatinya hanya sebentuk pelecehan bahwa meskipun nasionalis dan anti imperialisme, secara ideologis tetap dipandang musuh dalam jangka panjang.
Dalam beberapa surat Menlu Cina kala itu, Marsekal Chen Yi, kepada pejabat tinggi di PKC dan pemerintahan Cina, maupun dengan para pemimpin komunis negara lain, sempat menggambarkan Bung Karno sebagai mediator sayap kanan dan sayap kiri.
Baca Juga: Menikmati Hidangan Empal Gentong Asem Amarta Khas Cirebon yang Menggoyang Lidah