DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hampir 90 Persen Warga Amerika Tidak Bahagia Dengan Arah Negaranya

image
Ilustrasi - Karyawan melayani pembelian uang dolar Amerika Serikat (AS) di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

ORBITINDONESIA - Kebanyakan warga Amerika dirugikan oleh inflasi dan harga bahan bakar. Mereka percaya, pemerintah federal AS hanya memperburuk keadaan. Mereka pesimis tentang ke mana arah negaranya. Sebanyak 88 persen warga mengatakan, AS berada di jalur yang salah.

Demikian hasil jajak pendapat terbaru Monmouth University Polling Institute, yang dirilis Rabu, 6 Juli 2022. Menurut pensurvei, tingkat kekhawatiran warga Amerika tentang arah yang dituju AS adalah yang tertinggi sejak 2013.

Saat sekarang ini, hanya 10 persen warga Amerika yang menyetujui arah tersebut. Persentase ini turun dari angka 42 persen pada Januari 2021.

 Baca Juga: Piala AFF U19: Pertandingan Hidup Mati Indonesia, Vietnam, dan Thailand Menuju Semifinal

Kinerja Joe Biden sebagai Presiden AS dipersepsikan semakin negatif, dengan 36 persen menyetujui pekerjaan yang telah dilakukannya, dan 58 persen tidak setuju. Posisi Kongres bahkan lebih buruk, dengan peringkat ketidaksetujuan 78 persen.

Masalah ekonomi dan keuangan adalah yang paling dikhawatirkan oleh sebagian besar orang Amerika. Inflasi dan harga gas adalah kekhawatiran tertinggi dalam daftar, masing-masing 33% dan 15%.

Sembilan persen mengatakan mereka paling khawatir tentang keadaan ekonomi, dan 6% menunjuk pada pengeluaran sehari-hari, seperti tagihan dan bahan makanan.

Covid-19 dinobatkan sebagai kekhawatiran terbesar hanya dengan 1%, turun dari 18% pada Desember dan 39% pada Agustus 2021. Lima persen menunjuk pada hak aborsi, yang berada di bawah 1% dalam jajak pendapat sebelumnya.

 Baca Juga: TikTok Digugat di AS Setelah Anak-anak Perempuan Tewas di Tantangan Blackout Challenge

Kebijakan pemerintah federal dalam enam bulan terakhir telah melukai situasi, terkait kekhawatiran mereka yang paling mendesak, menurut 57% warga Amerika.

Hanya 8% yang mengatakan kebijakan tersebut telah membantu. Sedangkan, 34% mengatakan, pemerintah tidak memberi dampak apa pun pada masalah yang paling mereka khawatirkan.

Satu tahun yang lalu, 31% warga AS mengatakan kebijakan pemerintah memperbaiki keadaan, dan 34% mengatakan sebaliknya.

Hanya 23% mengharapkan pemerintah untuk berbuat lebih baik dan membantu mereka di tahun depan. Sementara 45% percaya, pemerintah hanya akan memperburuk keadaan.

 Baca Juga: Inilah Desa Siluman yang Memiliki Banyak Gadis Cantik Berdarah Arab Bertutur dalam Bahasa Sunda

Survei dilakukan melalui telepon pada akhir Juni 2022 dengan responden 978 orang dewasa. Hasil jajak pendapat lain baru-baru ini menunjukkan sikap negatif yang sama terhadap kebijakan pemerintah AS dan arah yang akan ditempuh AS.***

Berita Terkait