Jakarta Berada di Posisi ke 6, Kota dengan Polusi Udara Tertinggi di Dunia Menurut IQAir, Peringkat 1 Kuwait
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 08 September 2023 21:03 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pada hari ini, Jumat 8 September 2023, World Air Quality Index (AQI), IQAir yang merupakan perusahaan teknologi kualitas udara Swiss membagikan urutan kota dengan polusi udara tertinggi di dunia.
Sebelumnya, Jakarta sering menempati urutan pertama sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Namun pada Jumat petang, 8 September 2023, Jakarta menempati urutan keenam dengan tingkat polusi udara atau AQI US berada di angka 124.
Baca Juga: Hidup di Tengah Polusi Udara, Begini Pesan Kemenkes untuk Warga di Kawasan DKI Jakarta
Angka tersebut menunjukkan bahwa Jakarta kini berada di zona oranye yang merupakan sedikit peningkatan dimana sebelumnya selalu berada di zona merah.
Zona oranye sendiri merupakan pertanda bahwa udara di suatu kota dinilai tidak sehat bagi golongan yang sensitif dan memiliki penyakit khusus dimana angka AQI ini berkisar di 101 - 150.
Sedangkan untuk zona merah merupakan pertanda bahwa polusi udara berada di angka 151 - 200 sehingga dinilai tidak sehat untuk dihirup manusia.
Baca Juga: Upaya Pemerintah dalam Menekan Polusi Udara Selama KTT ke-43 ASEAN Berlangsung, Langit Jakarta Jadi Cerah
Berdasarkan indeks tersebut, Indonesia berada di urutan keenam setelah Johannesburg, Afrika Selatan dengan AQI 127 dan di bawahnya ada Krasnoyarsk, Rusia dengan AQI 115.
Berikut ini merupakan daftar negara dengan polusi udara yang paling tinggi di dunia menurut situs IQAir pada 8 September 2023 sore:
Kuwait City, Kuwait - AQI: 163
Baca Juga: Waduh Inilah Dampak Polusi Udara Terhadap Perkembangan Anak dan Ibu Hamil
Beijing, China - AQI: 161
Lahore, Pakistan - AQI: 155
Dubai, Uni Emirat Arab - AQI: 152
Johannesburg, Afrika Selatan - AQI: 127
Jakarta, Indonesia - AQI: 124
Krasnoyarsk, Rusia - AQI: 115
Baca Juga: Relawan Sarung Ganjar Kampanye dari Pintu ke Pintu Rebut Suara Indonesia, Jawa Barat Garapan Pertama
Kuala Lumpur, Malaysia - AQI: 110
Shenyang, China - AQI: 98
Kuching, Malaysia - AQI: 97
Baca Juga: Nyalakan Flare saat Prewedding Bukit Teletubbies di Gunung Bromo Kebakaran, Pelaku telah Diamankan
Selain jajaran kota di dunia dengan tingkat polusi udara tertinggi, situs IQAir juga turut membagikan daftar kota dengan kualitas udara paling bersih di dunia.
Berikut daftar kota di dunia dengan udara paling bersih bahkan tingkat polusinya nol:
Toronto, Kanada - AQI: 0
Salt Lake, Amerika Serikat - AQI: 0
Sydney, Australia - AQI: 0
Canberra, Australia - AQI: 4
Melbourne, Australia - AQI: 4
Chicago, Amerika Serikat - AQI:4
Detroit, Amerika Serikat - AQI: 6
Baca Juga: Sandiaga Uno: CElebrASEAN Expo 2023 adalah Sarana Promosi Produk Ekonomi Kreatif
Moskow, Rusia - AQI: 8
Bangkok, Thailand - AQI: 8
Kyiv, Ukraina - AQI: 9
Baca Juga: Dukung Garuda, Ribuan Santri Saksikan Laga Timnas Indonesia versus Turkmenistan
Penurunan tingkat polusi udara di Jakarta sendiri disebut-sebut merupakan salah satu dampak dari diadakannya KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung di Jakarta selama 3 hari pada tanggal 5-7 September 2023.
Pada tanggal tersebut, Jakarta yang biasanya diselimuti awan kelabu tiba-tiba berubah menjadi cerah selama KTT ke-43 ASEAN berlangsung.
Diketahui bahwa beberapa upaya pemerintah dilakukan demi menekan polusi udara di Jakarta selama perhelatan KTT ke-43 ASEAN berlangsung.
Baca Juga: Komitmen Sukseskan Transisi Energi Ramah Lingkungan, BRI Gelontorkan Dana Rp79,4 Triliun
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan WFH untuk sebagian karyawan di Jakarta demi mengurangi kemacetan lalu lintas Jakarta dan penurunan daya pada PLTU berbahan bakar batubara.
Kedua aspek tersebut memang sudah sering dinilai sebagai penyumbang polusi udara terbesar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sehingga wajar jika emisi karbon dari keduanya sedikit dikurangi, tentunya akan berdampak pada tingkat polusi udara.
Selain itu, kendaraan listrik juga lebih banyak dikerahkan selama perhelatan KTT berlangsung mulai dari kendaraan pengangkut, kendaraan patwal, hingga bus-bus yang mengangkut delegasi berbagai negara.
Masyarakat berharap, pemerintah dapat terus melakukan upaya tersebut demi memperbaiki kualitas udara di Jakarta dan bukan hanya dilakukan pada saat digelarnya acara internasional saja.
Selain itu, pentingnya kesadaran dan kebijaksanaan masyarakat dalam menggunakan kendaraan bermotor juga perlu ditingkatkan untuk merealisasikan hal tersebut.***