Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Bhinneka Tunggal Ika Dorong Toleransi dan Tumbuhkan Empati
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 25 Agustus 2023 11:31 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Bhinneka Tunggal Ika atau persatuan dalam keberagaman mendorong toleransi dengan mendorong individu untuk mengakui nilai perbedaan, terlibat dalam dialog terbuka, dan menumbuhkan empati. Hal itu dikatakan doktor filsafat dari Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar.
Satrio Arismunandar mengomentari diskusi bertema Bhinneka Tunggal Ika. Diskusi di Jakarta, Kamis malam, 24 Agustus 2023 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.
Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pembicara . Diskusi itu dipandu oleh Swary Utami Dewi.
Baca Juga: Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia Buka Formasi CPNS!
Satrio Arismunandar menyatakan, Bhinneka Tunggal Ika adalah ungkapan yang sering digunakan untuk menggambarkan gagasan bahwa sekelompok orang atau elemen yang beragam dapat bersatu secara harmonis dan kohesif.
Hal ini menyoroti konsep bahwa meskipun ada perbedaan dalam budaya, etnis, agama, bahasa, atau karakteristik lainnya, masyarakat dapat menemukan titik temu dan bekerja sama demi kemajuan masyarakat.
“Ungkapan ini sering digunakan untuk mendorong toleransi, pengertian, dan kerja sama antar kelompok yang berbeda,” ujarnya.
Menurut Satrio, konsep “kesatuan dalam keberagaman” sering diasosiasikan dengan multikulturalisme dan keyakinan bahwa kekuatan suatu masyarakat terletak pada kemampuannya untuk merangkul dan merayakan perbedaan-perbedaan yang ada.
Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Terus Meningkat dan Tetap Optimistis
“Ini dianggap lebih pas, dibandingkan mencoba untuk menyeragamkan atau mengecualikan kelompok-kelompok tertentu,” tutur Satrio.
Hal ini mengakui bahwa keberagaman membawa perspektif, keterampilan, dan pengalaman unik yang dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih inovatif dan inklusif.
Ditambahkannya, “persatuan dalam keberagaman” dapat dilihat sebagai prinsip panduan dalam berbagai konteks, termasuk politik, pendidikan, dan interaksi sosial.
“Hal ini sangat penting dalam konteks di mana berbagai kelompok dengan latar belakang dan keyakinan berbeda hidup berdampingan, karena hal ini mendorong hidup berdampingan secara damai dan kolaborasi,” sambung Satrio.
Persatuan dalam keberagaman meningkatkan toleransi dengan memupuk lingkungan yang saling menghormati, memahami, dan menerima di antara individu dan kelompok dengan latar belakang, kepercayaan, dan identitas yang berbeda-beda. ****