Mixil Mina Munir: Kisah Tentang Budiman Sudjatmiko dan Anak Anak Revolusi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 23 Agustus 2023 12:40 WIB
Ia juga menulis tentang mimpi-mimpinya, cita-citanya untuk Indonesia yang harus bisa menuntaskan pelanggaran HAM.
Jum'at malam 18 Agustus 2023, ia datang ke Marina Convention centre Semarang, menyerahkan lehernya pada sang pelaku.
Jika Budiman berpikir ia didaulat menjadi ketua tim Relawan Prabu boleh-boleh saja. Namun bagi Prabowo bisa saja berpikir beda, kok ada musuh menyerahkan dirinya, tunduk dan patuh tanpa syarat.
Setelah memutuskan mendukung Prabowo Subianto, goresan tinta emas tentangnya hancur seketika, dihapus oleh keputusannya sendiri. Ia yang menjadi pimpinan pemuda yang berani melawan tirani Orde Baru, ia yang rela menjadi korban demi reformasi kini telah balik badan.
Peristiwa 27 Juli 1996 adalah awal cerita tentang Budiman Sudjatmiko dan PRD. Ia adalah simbol perlawanan kala itu. Keberanian dan heroisme yang harusnya ia wariskan kepada para pemuda, tidak bisa ia ceritakan kembali.
Menjadi tahanan politik dan penculikan yang jadi konsekwensi logis perjuangan tak bisa ia pertanggungjawabkan kepada kawan-kawannya, karena kini ia bergandengan tangan dengan sang pelaku.
Ini bukan cerita tentang Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, juga bukan tentang Gerindra atau PDIP. Tapi ini cerita tentang pengkhianatan aktivis dan rezim otoriter, juga tentang pelaku dan korban. Pelaku yang berhasil membujuk korban disatu sisi, serta korban yang berharap jabatan dari pelaku pada sisi lain.
Prabowo tahu bahwa Budiman adalah kunci. Kunci untuk penyucian dirinya, kunci untuk menghapus jejak darah di tangannya. Prabowo tahu bahwa Budiman bukan pemegang basis pemilih Ganjar di Jawa Tengah, ia tahu persis bahwa Budiman basa-basi dalam membuat relawan untuknya.