Erick Thohir Optimistis pada Integritas Komite Etik dan Komite Banding PSSI
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 18 Agustus 2023 10:56 WIB
Begitu juga dengan Komite Banding, Erick Thohir berharap memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan banding atas keputusan dari Komite Disiplin dan Komite Etik yang belum dinyatakan final.
Erick berharap Komite Banding mampu mengemban amanah untuk bertindak lebih objektif dan transparan, sekaligus membuat kajian mendalam, terinci, dan keakuratan fakta untuk mengupayakan pertimbangan pemeriksaan ulang di setiap perkara di sepakbola.
"Istilahnya, Komite Banding menjadi harapan bagi klub atau pemain. Oleh karena itu, keakuratan fakta menjadi kunci bagi komite ini dalam bekerja.”
“Sudah tentu apapun hasilnya pasti tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun integritas harus dijaga, sekaligus menjadi pendengar yang baik dalam setiap usaha banding dari klub atau pemain agar semua pihak bisa menerimanya," tambah Erick.
Komite Etik PSSI periode 2023-2027 diketuai oleh Suhardi Alius dan dibantu oleh Abhan sebagai wakil ketua.
Ada tiga anggota Komite Etik yang terdiri dari Bono Daru Adji, Chandra Warsenanto Sukotjo, dan Ibnu Munzir.
Suhardi Alius adalah purnawirawan Komisaris Jenderal, sedangkan Abhan adalah pengacara yang pernah menjabat selaku Ketua Badan Pengawasan Pemilu RI periode 2017-2022.
Bono Daru Adji adalah praktisi hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti, sedangkan Chandra Warsenanto Sukotjo adalah purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI dan mantan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat ke-32.
Menurut Suhardi Alius, berdasarkan pengalaman mengamati perjalanan sepakbola Indonesia yang hingga kini masih ada kontroversi, mulai dari kinerja wasit yang bertugas di Liga 1 hingga Liga 3, ofisial, pemain, operator pertandingan, serta agen-agen pemain, sudah sewajarnya semangat perubahan serta perbaikan yang diusung kepengurusan PSSI saat ini harus tercermin dari keputusan-keputusan tegas yang dikeluarkan Komite Etik.
"Selain tegas, kami juga akan bersikap transparan dalam menyampaikan keputusan dan hasil sidang, termasuk besaran denda atau sanksi yang diberikan. Bahkan kami berencana menyampaikannya secara terbuka kepada media, terutama keputusan-keputusan akan kasus yang menyita perhatian publik sehingga masyarakat umum atau suporter sepakbola memahami duduk persoalan serta dasar dari pengambilan keputusan," ujar Suhardi Alius.