Iyyas Subiakto: Konjugasi dan Perilaku Amoral Dalam Praktik Politik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 08 Agustus 2023 12:37 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Marak jual beli moral, diobral murah tanpa rasa bersalah. Bermula dari Abu Janda sang kelana tak bercelana, omong selalu tentang agama, kelakuan kececeran kelas ceperan.
Menyeberang ke Prabowo, orang yang diserang mati-matian pada 2019. Apa perasaannya, dan apa alasannya kepada Prabowo, mungkin dia kata, maaf pak saya dulu tidak sadar kalau bapak ternyata jauh lebih baik dari Jokowi.
Dalam hati Prabowo menilai, berapa harga diri orang ini, sekarang saya menang, membayar kelas sampah, cukup dari uang penjualan serbuk gergajian.
Baca Juga: Penyidik Tetapkan 2 Mantan Direktur PT Jakpro jadi Tersangka Korupsi
Menyusul Budi Arie yang sempat menggertak dari Projo ke Prabowo. Jokowi mengalah selangkah. Budi Arie dijadikan menteri, lanjut mengendus bau busuk bekas Johnny G Plate, menteri tanpa mahar dari Nasdem.
Kegaduhan memang tak elok, tapi ketiadaan moral lebih kelihatan dongok.
Jokowi adalah tipe orang tenang tapi menghanyutkan. Di atas tenangnya pikiran dan perilaku Jokowi, kita justru melihat banyak gaya renang moral para politikus. Ada yg pemula, ada gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya batu, dan seterusnya.
Saya sempat terkesima dengan partai anak muda PSI. Tetapi begitu ada celetukan Ahok bagaimana mereka ke Mako Brimob saat Ahok di tahan, dan Ahok akan dimanfaatkan, kita bisa mengukur moral politik mereka.
Baca Juga: Termasuk JIS, FIFA Sepakat 4 Stadion untuk Gelaran Piala Dunia U17 2023
Benar saja, jadi kelas Ade Armando, Grace Natalie, Giring, dan kawan-kawan. Sama saja dengan Abu Janda. Prabowo itu jelas klan Cendana, pecatan militer, berkasus penculikan yang belum disidangkan sebagai kejahatan HAM berat. Eh, para celurut ini merapat.