Sejarah Dharma Wanita Persatuan, Organisasi Khusus Perempuan yang Akan Diperingati Pada 5 Agustus Mendatang
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 29 Juli 2023 19:22 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dharma Wanita Persatuan merupakan organisasi masyarakat perempuan terbesar di Indonesia yang mengambil peran strategis dalam konstalasi pembangunan nasional.
Sejarah Dharma Wanita Persatuan berawal pada tanggal 5 Agustus 1974 saat organisasi para Istri Pegawai Republik Indonesia pada masa Pemerintahan Orde Baru itu dibentuk dengan nama Dharma Wanita.
Organisasi Dharma Wanita Persatuan pertama kali didirikan oleh Amir Machmud, selaku Ketua Dewan Pembina KORPRI saat itu atas prakarsa Ibu Tien Soeharto sebagai Ibu Negara.
Baca Juga: Inilah Tugas Dharma Wanita Persatuan dan Perannya dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Keluarga Membaca
Saat itu Dharma Wanita beranggotakan para Istri Pegawai Republik Indonesia, Anggota ABRI yang dikaryakan dan Pegawai BUMN.
Dharma Wanita Persatuan didirikan dengan tujuan mensukseskan pelaksanaan pembangunan yang ditetapkan dalam GBHN dan Sapta Krida Kabinet Pembangunan Dua kala itu.
Awal mula didirikannya Dharma Wanita, organisasi ini memiliki latar belakang politik sehingga pada era Reformasi tahun 1998, organisasi wanita ini melakukan perubahan mendasar.
Berkat perubahan tersebut, membuat organisasi perempuan satu ini didalamnya tidak ada lagi muatan politik dari Pemerintah.
Sejak saat itu, Dharma Wanita menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, Independen dan Demokrasi.
Nama Dharma Wanita kemudian berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan, dimana penambahan kata “Persatuan” disesuaikan dengan nama Kabinet Persatuan Nasional dibawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
Perubahan organisasi ini tidak terbatas pada penambahan kata Persatuan namun juga berubah menjadi organisasi yang mandiri dan Demokrasi.
Secara garis besar tujuan organisasi Dharma Wanita Persatuan dalam mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarganya melalui peningkatan kualitas sumberdaya anggota untuk mendukung tercapainya tujuan nasional.
Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 adapun kegiatan yang dilaksanakan Dharma Wanita Persatuan adalah mengutamakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari pengurus anggota.
Baca Juga: Kena Comeback, Dewa United Tumbang di Tangan Bali United pada Pekan ke 5 Kompetisi BRI Liga 1
Pada Munas Luar Biasa (Munaslub) Dharma Wanita yang diselenggarakan pada tanggal 6 – 7 Desember 1999, seluruh rancangan Anggaran Dasar disahkan dan menetapkan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan.
Dalam Munaslub tersebut, terpilihlah Ny. Dr. Nila F. Moeloek sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan pada masa itu.
Pokok-pokok perubahan organisasi Dharma Wanita yang ditetapkan pada Munaslub antara lain :
Nama organisasi berubah menjadi Dharma Wanita Persatuan;
Istilah Istri Pegawai Republik Indonesia diganti menjadi Istri Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia;
Penegasan sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Budaya
Penegasan sebagai organisasi non politik;
Penerapan demokrasi dalam organisasi dalam organisasi (Ketua Umum dan Ketua pada Unsur Pelaksana dipilih secara Demokrasi)
Kemudian memilih kegiatan sesuai dengan kebutuhan, mengutamakan kualitas penanganannya daripada kualitas yang ditangani serta diupayakan secara tuntas.
Baca Juga: Bertajuk The Big Finish, Mr Big Akan Tampil di The 90s Festival 2023 di Jakarta, Ini Jadwalnya!
Dharma Wanita Persatuan juga berharap agar aktivitas organisasi perempuan satu ini perlu terus dikembangkan ke arah pemberdayaan organisasi dan mengutamakan pembinaan sumber daya manusia.
Selain itu seluruh jajaran pengurus juga harus mampu mengayomi anggotanya serta mampu bekerja sama dengan mitra pengurus korpri dan lainnya.***