Kisah Pendukung Militan Anies yang Beralih Mendukung Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Juli 2023 16:10 WIB
Maunya dia, Pemda harus siapkan sendiri anggarannya melalui BUMD. Padahal dia tahu, era Ahok sudah ada Pergub mengenai batasan Penyertaan Modal Daerah. Untuk apa Pemda terlibat kalau ada investor yang mau.
Dan lagi itu proyek bisnis. Publik bayar kok. Seharusnya dia fokus kepada tarif agar tidak merugikan rakyat DKI, seperti dulu Jokowi memutuskan proyek MRT dan Ahok memutuskan proyek LRT phase pertama.
Tapi anehnya, proyek Skybridge Tanah Abang dia bangun pakai uang APBD, hanya untuk kepentingan pedagang kaki lima. Kan bego. Kenapa dia tidak bangun pasar untuk rakyat, yang ongkosnya mungkin sama saja dengan Skybridge, tapi menguntungkan Pemda.
Baca Juga: Elon Musk Resmi Ganti Logo Twitter, Ini Beberapa Fitur Terbarunya
Saya hanya memilih menyimak atas keluhan teman itu. Ada lagi Proyek pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Proyek ini sudah direncanakan era Foke.
Tapi di era Ahok, anggaran proyek ini hilang dari RAPBD. Berganti jadi proyek UPS. Itu ulah DPRD yang bikin Ahok sewot. Tahun 2016, Jokowi keluarkan Kepres menjadi proyek strategis nasional di bidang energi. Ahok jadikan proyek itu proyek B2B.
Tetapi baru kemarin proyek mulai dikerjakan. Lelet banget Anies. Padahal semua proses skema pembiayaan difasilitasi dari Kemenkeu. Kalau tidak direwelin ibu Sri Mulyani yang sudah punya komitmen dengan investor dari Finlandia, mungkin proyek itu akan jadi proyek strategis nasional yang mangkrak.
Bagaimana proyek yang tidak masuk proyek strategis? I don't think dia akan gigih follow up.
Baca Juga: Inilah 3 Alasan Mengapa Jember Layak Dijuluki Kota Cerutu Indonesia
Jokowi sudah selesai membangun proyek waduk raksasa penahan arus air dari Bogor, agar Jakarta terhindar dari banjir bandang. Tetapi proyek normalisasi sungai Ciliwung yang sudah ada anggarannya, Anies tidak kerjakan.