Jokowi Dikadali, Glen Ario Sudarto Mafia Nikel Ditangkap, Siapa Lagi Berikutnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Juli 2023 10:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Jokowi benar-benar dikadali. Hilirisasi nikel dimanfaatkan oleh mafia untuk memperkaya diri. Belum lupa publik hilangnya 5 juta ore nikel dikirim ke China.
Oknum penjahat kembali berulah. Negara dan PT Antam dirampok di Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Tambang nikel di Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi bancakan para pengkhianat negara. Penegak hukum berperan kuat.
Kejaksaan Tinggi Sultra jadi pemain. Pekan lalu Kepala Kejaksaan Tinggi Raimel Jesaja dicopot dari jabatannya. Namun sudah telanjur kaya raya. Namun ada yang lebih jaya kaya dengan uang ratusan miliar dari nikel ini. Glen Ario Sudarto.
Baca Juga: Kalau Beli Buku, yang Perlu Diperhatikan Bukan Penulisnya Tetapi Kata Pendahuluan
Manusia dengan rekening pencucian uang di Singapura ini memimpin kejahatan tambang skala besar, ya Glen Ario Sudarto. Glen harusnya dihukum mati, karena terlibat langsung dalam kejahatan tambang nikel di tengah kemiskinan masyarakat Mandiodo.
Kejahatan mafia tambang nikel di Sultra sungguh membuat publik marah. Lebih dari 2.000 tongkang shipment ore alias bijih nikel dijual ke smelter China Virtue Dragon dan IMIP Morowali, bahkan ke smelter di Banten. Glen dan komplotannya merampok puluhan triliun rupiah.
Glen ini pakai PT Lawu. Di belakang Lawu ada nama Windu, relawan Jokowi. Crazy rich asal Brebes, yang merupakan sekondan mafia tambang Glen. Glen ini sebelumnya bukan siapa-siapa. Namun dia mencatut nama nama pejabat militer, kejaksaan tinggi, polri, dan sebagainya. Yang sejatinya nol besar.
PT Lawu bekerjasama dengan Perusda dan PT Antam, selama kerja sama tak lebih dari 10 pengapalan penjualan nikel ke smelter. Ratusan tongkang nikel yang dikirim ke smelter oleh Glen digarong dari lahan PT Antam dan lahan koridor.
Baca Juga: Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan
Koridor adalah lahan di luar izin PT Antam maupun PT-PT pemilik IUP lainnya. Bukannya ore dijual oleh PT Antam, Glen menjual langsung bekerjasama dengan Hendra Wijayanto. Dokumen yang dipakai?