DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tiga Puisi Wiji Thukul Tentang Hari Kemerdekaan

image
Wiji Thukul

ORBITINDONESIA - Malam ini, membaca kembali puisi Wiji Thukul dan menemukan tiga puisi tentang peringatan hari kemerdekaan.

Puisi pertama tanpa judul ditulis tahun 1982, puisi terpendek yang pernah ditulis Wiji Thukul.

Puisi kedua ditulis tahun 1986 berjudul "monumen bambu runcing" dan puisi ketiga juga tanpa judul ditulis ketika Wiji Thukul dalam pelarian sebagai buronan politik pada tahun 1996, sebelum akhirnya diculik oleh Tim mawar Kopasus.

Baca Juga: Parah, Lelaki Ini Sawer Penyanyi Menggunakan Duit di Mulutnya, Netizen Murka

Dari tiga puisi tersebut Wiji Thukul mengajak kita merenung tentang kemerdekaan dalam kalimat retorisnya "siapa yang merdeka ? "

( puisi 1 )

kemerdekaan adalah nasi
dimakan jadi tai

*1982

Baca Juga: Ante Rebic Jadi Mesin Gol dan Pemain Terbaik AC Milan

( Puisi 2)

monumen bambu runcing
ditengah kota
menuding dan berteriak merdeka
di kakinya tak jemu juga
pedagang kakilima berderet-deret
walau berulang-ulang
dihalau petugas ketertiban

*1986

Baca Juga: Prediksi Pertandingan: Lawan PSIS Semarang, Persik Kediri Masih Cari Kemenangan Perdana

( Puisi 3 )

sebuah bank
memasang iklan
ukuran setengah koran, teriaknya
Dirgahayu Republik Indonesia 51 tahun
dengan huruf kapital
iklan itu juga memekik mekik
MERDEKA. MERDEKA. MERDEKA
sementara itu ratusan aktivis
di daerah dan ibukota ditangkapi
sebuah iklan
ukuran setengah halaman koran
menggusur kenyataan yang sewenang-wenang
yang seharusnya diberitakan

MERDEKA. MERDEKA.. MERDEKA
siapa yang merdeka ?
*1996

#kembalikankawankami
#Kamitidaklupa

(Beredar di media sosial, anonim) ***

Berita Terkait