Heru Subagia: Ganjar Kenalkan Baju Baru Kemeja Garis Lurus, Kok Ada yang Sempat Nyinyir
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 23 Juli 2023 11:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kondisi politik tanah air saat ini sedang fokus menyoroti baju baru yang dipublikasikan calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo.
Ganjar sengaja memperkenalkan kemeja garis hitam putih atau 'kemeja garis lurus.' Konon desain baju tersebut rancangan desainnya direkomendasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ganjar Pranowo mengaku, kemeja garis hitam putih vertikal yang sering ia kenakan dalam beberapa kesempatan merupakan representasi dari pesan Presiden Joko Widodo soal keberanian.
Diketahui, Ganjar terakhir mengenakan kemeja tersebut saat menyapa relawannya di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu 19 Juli 2023.
Urusan baju seragam yang akan menjadi simbol baju perjuangan Ganjar Pranowo dan relawannya ditanggapi miring oleh elite Partai Gerindra.
"Ya baju kotak, baju garis, baju putih, baju merah sama aja," kata Muzani di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 20 Juli 2023.
Komentar nyinyir kembali datang, kali ini kritik datang dari juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya.
Menyinggung baju baru yang dikenalkan oleh Ganjar Pranowo dan menjadi icon dan corak dan warna hasil rekomendasi Jokowi akhirnya menjadi bahan pergunjingan negatif. Mustofa menyampaikan kritik pedas kepada Presiden Joko Widodo.
Mustofa menilai Jokowi terlalu mencampuri urusan Pilpres 2024, termasuk soal desain baju kemeja garis hitam putih dari Jokowi yang dipakai bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo.
Dikatakan oleh Mustofa, Jokowi tidak elok mengurusi baju Ganjar. Apalagi dihubung-hubungkan dengan UUD 1945. Sama sekali tidak patut," ujar pria yang akrab disapa Tofa dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Juli 2023.
Berbagai pihak menuntut dan mengkritik tajam “cawe-cawenya” Jokowi berkaitan dengan Pencapresan 2024. Idealnya sebagai Presiden RI, Jokowi menunjukkan kenetralannya, harus tetap independen.
Sebagai simbol negara, Jokowi adalah milik bersama dan harus menjaga jarak yang sama kepada Bacapres lain, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Banyak yang menyarankan dalam akhir jabatannya Jokowi semestinya fokus saja kepada persoalan bangsa dan negara sebelum mengakhiri jabatannya.
Baca Juga: Brace Yandi Sofyan Bawa Persikabo 1973 Benamkan Bhayangkara FC di Pekan Ke 4 BRI Liga 1
Euforia baju baru Ganjar Pranowo disambut oleh relawan militan Pendukung Ganjar Pranowo. Diketahui Ganjar dan kelompok pendukungnya kini mulai mengenakan baju berciri khusus. Baju ini adalah kemeja bercorak garis-garis hitam-putih.
Mereka menyebutnya sebagai 'baju garis lurus', diperkenalkan Relawan Ganjar Pranowo dalam acara Silaturahmi 1 Muharam 1445H di Senayan, Jakarta, Rabu lalu. Dalam kesempatan itu, Steering Committe Acara Bambang J Pramono mengajak seluruh pendukung Ganjar untuk memakai baju garis hitam putih setiap Rabu.
Launching Baju Baru Kemeja Garis Lurus Ganjar Pranowo disikapi bijak oleh Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Saidiman Ahmad mengomentari kemeja garis hitam putih yang dipakai Ganjar Pranowo selama masa kampanye merupakan hal yang sangat bijak bagi partai, relawan dan juga ganjar sendiri. Benar juga, penggunaan kemeja itu sebagai pembuktian diri Ganjar bahwa Gubernur Jateng ini bukan hanya milik partai politik, dalam hal ini PDIP.
Baca Juga: Drama Enam Gol Iringi Kemenangan PSM Makassar Atas Persib Bandung Dalam Pekan Ke 4 BRI Liga 1
Warna baju hitam dan putih bukan dominan merah menunjukkan, saat ini mau tidak mau Ganjar harus menjadi milik semua. Satu partai atau mengandalkan koalisi partai tidak akan cukup menjadikan dia presiden tanpa dukungan dan loyalitas serta kerja keras Relawan Ganjar Pranowo.
Kekompakan dan tegak lurus satu komando untuk mengawal dan bergerak ke akar rumput mensosialisasikan nama Ganjar dan mendorong untuk memilihnya di Pilpres 2024.
Relawan betul-betul akan menjadi partner partai dan mencari target khusus (mikro target) untuk menambah ceruk pemilih yang berbeda dari partai.
(Sumber: Heru Subagia, seword.com, diringkas dan diedit) ***