Korban Tewas Akibat Ajaran Sesat di Kenya Capai 403 Orang, Motifnya Bikin Kaget
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 18 Juli 2023 16:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Sebanyak 403 orang di Kenya tewas akibat mengikuti ajaran sesat. Otoritas setempat menyebut, jumlah korban terus bertambah dari hari ke hari.
Berikut motif sekte atau kelompok yang mengajarkan orang orang di Kenya, rela mati demi keyakinan yang sudah diajarkan.
Pertama, korban yang mengikuti ajaran sesat, melalukan semacam ritual tidak makan dan minum. Kelompok ini pun disebut sekte kelaparan.
Baca Juga: Ipsos Public Affairs: Erick Thohir Paling Tinggi Elektabilitasnya dan Paling Rendah Resistensinya
Pemerintah kini telah menemukan sedikitnya 40 kuburan massal baru-baru ini.
Kepala polisi Provinsi Coast Rhoda Onyancha mengungkapkan bahwa belasan jasad telah digali sehingga secara keseluruhan berjumlah 403 orang.
Otoritas terus menyelidiki ajaran tersebut beserta pemimpinnya Pastor Paul Mackenzie yang mengepalai Good News International Church di Kenya.
Baca Juga: Agnes Marcellina: Peraturan Pemerintah Menggali Kubur
Investigasi ajaran Shakahola berlangsung sejak pertengahan April yang mengarah pada temuan ratusan jasad di Hutan Shakahola di daerah Kilifi.
Pastor Paul Mackenzie dituding memaksa para pengikutnya untuk mengakhiri hidup lewat aksi mogok makan sehingga mereka bisa masuk ke surga sebelum hari kiamat.
Sebanyak 37 orang, termasuk istri Mackenzie, Joyce Mwikamba, ikut ditangkap sehubungan dengan pembunuhan massal tersebut.
Onyancha mengungkapkan bahwa sejak proses penggalian dimulai, otoritas telah mengumpulkan 258 sampel DNA dari lokasi penggalian.
Penyelidikan tersebut menguak informasi yang mencemaskan yang menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan penjualan organ manusia sebab beberapa korban yang ditemukan kehilangan organ.
Hal itu memperkuat dugaan perdagangan organ ilegal sehubungan dengan kegiatan ajaran tersebut, kata polisi***