DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Presiden Jokowi Diminta Selamatkan Wilayah Wadas Karena Bekas Markas Pangeran Diponegoro

image
Perang Jawa, Upaya Pangeran Diponegoro Dalam Melawan Penjajah Tanah Air

ORBITINDONESIA - Sejumlah warga mendesak Presiden Jokowi untuk menolak rencana penambangan anddesit di Wadas, Jawa Tengah. Salah satu alasannya, wilayah Wadas pernah menjadi salah satu markas pasukan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajah Belanda 1825-1830.

Desakan WNI Pecinta Kelestarian Alam Wadas kepada Presiden Jokowi itu disebar sebagai surat terbuka di media sosial, minggu Juli ini. Dikatakan, jejak sejarah ini ditandai dengan adanya makam Pangeran Dipoyudo dan para pengikutnya di Wadas.

Menurut surat ke Presiden Jokowi itu, Pangeran Dipoyudo adalah salah satu panglima dalam pasukan Pangeran Diponegoro. Selanjutnya, mereka itulah orang-orang yang kemudian turun temurun menjadi warga Wadas.

Baca Juga: Serangan Beruntun ke Ukraina, Pesan Khusus dari Putin untuk Negara Barat

Perang Diponegoro tercatat sebagai salah satu perang terbesar di Pulau Jawa, sehingga membuat pihak Belanda mengalami kerugian finansial yang sangat signifikan.

Pangeran Diponegoro dianggap berjasa besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Namanya diabadikan untuk berbagai jalan utama di kota-kota besar dan nama Komando Daerah Militer (Kodam).

Menurut surat itu, sudah sepantasnya jika jejak sejarahnya, seperti wilayah yang pernah jadi basis pertahanannya, seperti Wadas juga dipertahankan.

Selain itu wilayah Wadas sejak tahun 1960-an hingga 2019 selalu menjadi tempat untuk latihan militer bagi para taruna Akademi Militer di Magelang dan tentara dari kesatuan Kodam VII Diponegoro.

Baca Juga: Jokowi: Tjahjo Kumolo Nasionalis Sejati

Wadas dijadikan tempat latihan militer karena memiliki bentang alam yang cocok dan strategis untuk melatih keterampilan perang para prajurit itu.

Berdasarkan pertimbangan itu, para pembuat surat terbuka itu memohon agar Presiden Jokowi memindahkan rencana pertambangan batu andesit di Wadas ke wilayah lainnya.

Di antara nama yang ikut mendukung surat itu, terdapat nama antara lain: Yayak Yatmaka, Tri Agus Susanto Siswowiharjo, I. Sandyawan Sumardi, Nursyahbani Katjasungkana, Farid Gaban, Prathiwi Widyatmi Putri, Arahmaiani, Halim HD, Isnu Handono, Harry Wibowo, Anwar "Sastro" Ma'ruf, dan John Muhammad. ***

Berita Terkait