DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Indonesia Umumkan Penurunan Deforestasi 2021-2022, tetapi Hal Itu Patut Ditelisik Lebih Lanjut

image
Ilustrasi hutan dan deforestasi di Indonesia, menurut MADANI Berkelanjutan.

ORBITINDONESIA.COMMADANI Berkelanjutan mengapresiasi capaian pemerintah dalam menekan angka deforestasi dan upaya pemerintah dalam memenuhi komitmen iklim Indonesia.

Namun, MADANI Berkelanjutan mendorong khalayak untuk menyelisik angka deforestasi tersebut dan meminta pemerintah untuk memberikan gambaran yang lebih utuh tentang situasi hutan alam Indonesia.

Demikian tanggapan Nadia Hadad, Direktur Eksekutif MADANI Berkelanjutan, terhadap angka deforestasi Indonesia yang diumumkan turun selama 2021-2022.

Baca Juga: Penting! Ini Cara Menghindari DDoS Attack, Ampuh untuk Lindungi Website dan Layanan Online yang Kamu Kelola

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa deforestasi Indonesia pada 2021-2022 turun sebesar 8,4% dibandingkan periode sebelumnya.

“Kita harus melihat secara khusus penyusutan hutan alam, terpisah dari penyusutan dan penanaman hutan tanaman,” terang Nadia Hadad.

Berbeda dari hutan tanaman yang monokultur dan menghasilkan jasa ekosistem yang terbatas, hutan alam memiliki banyak peran kritis bagi kehidupan. Hutan Alam berperan mengurangi risiko bencana, mencegah memburuknya krisis iklim, dan melestarikan keanekaragaman hayati.

“Kehilangan hutan alam juga bisa berarti kehilangan kekayaan budaya bangsa, terutama budaya masyarakat lokal dan masyarakat adat yang tinggal di dalam atau sekitar kawasan hutan. Hutan alam juga krusial untuk mencapai target Indonesia FOLU Net Sink 2030 dan Net Zero Emissions 2060 atau lebih cepat,” tambah Nadia Hadad.

Baca Juga: 4 Kecelakan terjebak di Lift yang Terjadi di Indonesia Tahun 2023 Terbaru Kasus Az Zahra Lampung

Selain itu, Nadia Hadad juga menyerukan bahwa sudah saatnya pemerintah membuka data kehilangan hutan alam di wilayah izin dan konsesi.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait