SMRC: Belum Ada Bacawapres yang Membuat Ganjar Lebih Kompetitif dalam Pilpres
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 07 Juli 2023 07:50 WIB
Jika dipasangkan dengan Khofifah, Ganjar mendapatkan 31,2 persen; Anies-AHY 23,9 persen; Prabowo-Muhaimin 32,8 persen; dan tidak tahu 12 persen. Berpasangan dengan Mahfud, suara Ganjar menjadi 33,3 persen; Anies-AHY 24,5 persen; Prabowo-Muhaimin 30,1 persen; dan tidak tahu 12,2 persen.
Saiful menegaskan bahwa walaupun hasil survei ini menunjukkan perolehan suara atau angka absolut misalnya Ganjar-Mahfud lebih besar dibanding Prabowo-Muhaimin, namun perbedaan tersebut hanya sekita 3,2 persen.
Angka tersebut kurang dari dua kali margin of error. Karena itu, tidak bisa dikatakan bahwa Ganjar-Mahfud unggul melawan Prabowo-Muhaimin. Secara statistik, yang harus dikatakan, menurut Saiful, adalah tidak ada perbedaan suara signifikan terhadap dua pasangan ini.
Hal yang sama terjadi pada simulasi Ganjar dengan tokoh lain. Jika dipasangkan dengan Sandiaga, suara Ganjar menjadi 33,9 persen; Anies-AHY 23,1 persen; Prabowo-Muhaimin 30,7 persen; dan tidak tahu 12,3 persen.
Dipasangkan dengan Said, dukungan pada Ganjar menjadi 30,5 persen; Anies-AHY 23,7 persen; Prabowo-Muhaimin 32,7 persen; dan tidak tahu 13,1 persen. Sementara jika berpasangan dengan Yahya, suara Ganjar menjadi 29,9 persen; Anies-AHY 24,4 persen; Prabowo-Muhaimin 33,3 persen; dan tidak tahu 12,4 persen.
Dalam semua simulasi pasangan Ganjar ini, tidak terdapat perbedaan suara yang signifikan secara statistik dengan perolehan suara Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan suara di atas 6,2 persen atau dua kali margin of error.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Konser Dewa 19, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi Setuju Renovasi JIS
“Kalau mempertimbangkan preferensi pemilih atas tokoh mana yang terbaik untuk berpasangan dengan Ganjar agar dia menjadi lebih kompetitif untuk berhadapan dengan Prabowo-Muhaimin, tidak ada perbedaan antara satu tokoh dengan tokoh yang lainnya,” kata pendiri SMRC tersebut.
Karena itu, lanjut Saiful, kalau tokoh-tokoh ini yang harus dipertimbangkan, maka pertimbangannya bukan dari aspirasi pemilih, tapi pertimbangan yang lain, misalnya, pertimbangan dari orang yang benar-benar tahu tentang tokoh-tokoh tersebut. Mereka yang tahu tentang tokoh-tokoh itu memberi penilaian objektif tentang plus dan minus mereka.