Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Ied yang Bisa Kalian Amalkan di Hari Raya Idul Adha
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 28 Juni 2023 17:33 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Menjelang Idul Adha, banyak diantaranya menunaikan amalan amalan sunnah seperti puasa 9 hari di bulan Dzulhijjah hingga hari Arafah dan tak terkecuali pelaksanaan Shalat Ied.
Jika hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha tiba, belum afdol rasanya jika tidak menunaikan shalat Ied karena ini merupakan ritual khas saat lebaran selain mengumandangkan takbir.
Namun tahukah kalian banyak sekali amalan sunnah yang bisa kalian lakukan sebelum dan sesudah shalat Ied di Hari Raya Idul Adha.
Berikut amalan sunnah yang bisa kalian amalkan saat Idul Adha tiba:
Mengumandangkan takbir
Dianjurkan bertakbir di malam Ied, dimulai sejak ba’da shalat subuh di tanggal 9 Dzulhijjah hingga akhir hari tasyrik yaitu 13 Dzulhijjah.
Baca Juga: PALING BARU, Contoh Naskah Khutbah Shalat Ied Idul Adha 2023 dalam Bahasa Madura, Kisah Kesabaran Nabi Ibrahim
Sangat dianjurkan mengeraskan suara takbir tersebut, baik di pasar, masjid maupun di rumah-rumah, sementara untuk para wanita tidak (dianjurkan) mengeraskan suaranya.
Tidak makan dan minum sebelum Shalat Ied
Berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri yang menganjurkan makan dan minum sebelum pergi Shalat Ied, pada saat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan dan minum sampai selesai melaksanakan Shalat Ied.
Hal ini tertuang dalam sebuah hadits:
"Nabi SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang (dari sholat Ied)," (HR Budairah).
Mandi sebelum pergi Shalat Ied
Baca Juga: Liburan Idul Adha 2023 Bosan Makan Daging, Ini Rekomendasi 5 Kuliner Olahan Bumbu Petis Khas Jawa Timur
Sebagian ulama menyarankan untuk mandi sebelum menunaikan shalat Ied.
Mandi sebelum menunaikan shalat Ied disunnahkan sebagaimana dianjurkan dalam shalat Jum’at, karena saat itu orang-orang berkumpul sehingga jika seseorang mandi, itu merupakan hal yang baik.
Memakai pakaian terbaik
Memakai pakaian terbaik sangat dianjurkan saat akan melaksanakan Shalat Ied.
Pakaian terbaik ini bukan diartikan sebagai pakaian baru, melainkan menggunakan pakaian terbaik yang kalian miliki untuk pergi ke tempat dilaksanakannya shalat Ied.
Baca Juga: Liburan Idul Adha Bingung Mau Kemana, Ini 5 Tempat Nongkrong Kekinian di Surabaya, Dijamin Murah Meriah!
Bagi laki-laki disunnahkan juga untuk memakai wewangian ketika hendak menunaikan Shalat Ied.
Menunaikan Shalat Ied
Shalat Ied merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan saat Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Baca Juga: Destinasi Wisata Romantis di Ngawi ini Cocok Banget Buat Kamu Liburan bersama Pasangan
Rasulullah SAW memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin termasuk budak untuk pergi keluar rumah melaksanakan Shalat Ied.
Menghadiri Shalat Ied sangat dianjurkan, kecuali wanita haid mereka bisa dipisahkan dari tempat shalat, karena wanita haid tidak diperkenankan berada di dalam Masjid.
Dari riwayat Rasulullah SAW, Adapun imam, hendaknya dia membaca dalam rakaat pertama Surat Al-A’la, sedangkan pada rakaat kedua membaca Surat Al-Ghasiyah.
Baca Juga: Eri Cahyadi: Stadion Gelora Bung Tomo Siap Digunakan untuk Piala Dunia U17
Atau bisa juga membaca surat ‘Qaff’ pada rakaat pertama, dan surat Al-Qamar pada rakaat kedua.
Langsung duduk setibanya di tempat Shalat Ied
Di antara hukum shalat Ied, menurut mayoritas ulama, apabila seseorang datang di tempat shalat (di lapangan) sebelum Imamnya datang, maka hendaknya dia langsung duduk tanpa shalat dua rakaat.
Baca Juga: Inilah Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Idul Adha Terlengkap Beserta Arab Latinnya, Simak Penjelasannya
Karena Rasulullah SAW, ketika melakukan shalat Ied, beliau hanya menunaikan shalat (Ied) dua rakaat dan beliau tidak shalat sebelum maupun sesudahnya.
Sebagian ulama berpendapat, kalau seseorang datang , maka tidak dibolehkan duduk sebelum shalat dua rakaat.
Namun karena tempat shalat Ied termasuk masjid, yang diperkuat dengan dalil, wanita haid dilarang masuk ke dalamnya, maka dengan demikian, tempat tersebut memiliki hukum masjid
Baca Juga: Inilah Niat dan Tata Cara Mandi Wajib, Sunnah yang dianjurkan sebelum Shalat Idul Adha bagi pria dan perempuan
Pendapat yang kuat juga menyatakan bahwa di masjid tempat melaksanakan Shalat Ied diperbolehkan menunaikan shalat dua rakaat tahiyatul masjid.
Jika jatuh pada hari Jumat boleh ikut shalat Jumat atau diganti Shalat Dzuhur
Jika perayaan Hari Raya Idul Adha maupun Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, maka shalat Ied ditunaikan dan shalat Jum’at pun ditunaikan.
Baca Juga: Karakter Ikonis Harley Quinn akan kembali di DC Universe, diperankan aktris Margot Robbie
Sebagaimana tampak dalam hadits An-Nu'man bin Basyir yang diriwayatkan oleh Muslim dalam hadits shahihnya, mengatakan bahwa
“Barang siapa yang menghadiri shalat Ied jika berkenan dia dapat ikut shalat jum’at, tapi jika tidak ingin, cukup baginya shalat Dzuhur saja.”
Saling bersalaman dan mengucapkan selamat hari raya
Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya Cocok untuk Kerabat dan Keluarga
Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha, dianjurkan untuk setiap umat muslim saling bersalaman satu sama lain mengucapkan selamat hari raya sambil bermaaf-maafan.
Ziarah kubur
Pada perayaan Idul Fitri maupun Idul Adha dianjurkan untuk ziarah kubur ke makam sanak saudara maupun orang tua yang telah meninggalkan kita.
Baca Juga: Laga Persija Jakarta Melawan PSM Makassar Tetap di Gelora Bung Karno
Namun, ziarah kubur tidak dikhususkan hanya pada hari raya atau hari-hari tertentu saja karena Rasulullah pernah bersabda:
“Ziarahilah kuburan, karena ia akan mengingatkan kalian tentang akhirat.”
Ziarah kubur merupakan salah satu ibadah, namun tidak dikhususkan pada hari tertentu saja.
Baca Juga: Viral, Perempuan Ini Joget TikTok di Tanah Suci Sampai Halangi Orang Lewat, Diduga Warga Indonesia
Akan tetapi ziarah kubur ini sering ramai dilakukan pada hari raya karena orang-orang sedang menikmati momen berkumpul dengan keluarga sehingga bisa sekaligus menyempatkan diri untuk berziarah.
Menempuh jalan yang berbeda saat pulang dan pergi ke lokasi Shalat Ied
Dianjurkan bagi yang pergi menunaikan shalat Ied, untuk menempuh jalan yang berbeda di waktu pulangnya.
Mencontoh Rasulullah SAW, hal ini tidak disunnahkan pada shalat-shalat lainnya, tidak juga pada shalat jum’at atau lainnya akan tetapi dikhususkan hanya pada shalat Ied.
Itulah amalan sunnah yang bisa kalian amalkan saat Hari Raya Idul Adha, sebelum hingga sesudah melaksanakan Shalat Ied.***