ORBITINDONESIA.COM – Baru-baru ini viral sebuah permainan bermain peran di aplikasi media sosial TikTok bernama Game Roleplay.

Game Roleplay ini sendiri ramai menjadi bahan pembicaraan di jagat maya usai beredarnya sebuah video seorang ayah yang tengah memarahi anak perempuannya yang berusia 11 tahun.

Diketahui anak perempuan tersebut telah memainkan Game Roleplay yang diketahui tidak disarankan bagi anak-anak, karena punya beberapa dampak yang cukup serius jika dimainkan tak di bawah pengawasan.

Baca Juga: Viral Game Roleplay di TikTok, Seperti Apa Sih Permainan yang Katanya Kontroversial Ini?

Permainan Roleplay sendiri mengacu pada tindakan mengasumsikan karakter atau peran tertentu dan terlibat dalam skenario fiksi atau simulasi.

Permainan ini tentunya melibatkan pembuatan narasi atau situasi dan memainkan peran dan interaksi karakter yang terlibat.

Dalam berbagai konteks, seperti komunitas online, game, teater, atau latihan improvisasi, roleplay memungkinkan individu mengeksplorasi perspektif, pengalaman, dan emosi yang berbeda.

Baca Juga: Sinopsis Film Mollys Game, Kisah Nyata Atlet Olimpiade Jadi Ratu Judi, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini

Hal ini tentu saja bisa menjadi bentuk ekspresi kreatif, hiburan, atau alat untuk pengembangan diri pribadi.

Istilah "permainan peran" sering digunakan dalam konteks game, di mana pemain berperan sebagai karakter fiksi dalam dunia game.

Ini dapat melibatkan adopsi karakteristik, kemampuan, dan kepribadian karakter dan berinteraksi dengan pemain lain atau karakter non-pemain (NPC) dalam lingkungan game.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Liga Inggris di Game Week ke 37: Pekan Penentuan Juara

Dalam arti yang lebih luas, permainan peran juga dapat merujuk pada aktivitas seperti akting, cosplay, permainan peran meja (seperti Dungeons & Dragons).

Juga di forum atau komunitas online tempat individu membuat dan menggambarkan karakter fiksi, atau bahkan teknik terapeutik di mana individu mensimulasikan kehidupan nyata.

Hal tersebut dapat berupa skenario kehidupan untuk mengeksplorasi dan mengatasi tantangan pribadi atau sosial.

Baca Juga: DAFTAR LENGKAP Karakter Game Honkai Star Rail yang Siap Meramaikan Dunia Maya, Banyak Calon Waifu di Sini

Inti dari roleplay terletak pada kemampuan untuk membenamkan diri dalam karakter atau peran, menangguhkan ketidakpercayaan dan terlibat dalam pengalaman mendongeng kolaboratif atau individual.

Dan ini memungkinkan peserta untuk melangkah keluar dari kehidupan mereka sendiri dan untuk sementara menghuni kepribadian yang berbeda, merangkul kreativitas, imajinasi, dan empati.

Roleplay game di TikTok, seperti segala bentuk media atau aktivitas online, dapat berdampak positif dan negatif bagi anak-anak.

Baca Juga: Kapan Game Honkai Star Rail Dirilis, Simak Pengumuman dari HoYoverse, Penggemar Wajib Tahu

Permainan ini akan memicu dampak positif pada diri pribadi anakseperti munculnya kreativitas dan daya imajinasi yang kuat.

Hal positif lainnya yang mungkin didapatkan anak-anak saat memainkan permainan ini adalah tumbuhnya kolaborasi dan interaksi sosial di dalam komunitas tertentu.

Hal positif lainnya, anak-anak akan mampu memiliki kecakapan di bidang teknologi, terlebih bila keterampilan mereka dapat diarahkan dengan baik oleh orang tua.

Baca Juga: Bioskop Trans TV Malam Takbiran Hadirkan Film Rampage, Diangkat dari Video Game dengan Aksi Dwayne Johnson

Namun tentu saja ada pula hal yang negatif dari permainan Roleplay ini, yang mana tentu dengan memainkan permainan ini membuat screentime menjadi berlebihan.

Tak hanya itu, tentu saja di era digital saat ini potensi anak terpapar konten-konten yang tidak pas dengan batasan usia mereka tentu akan membuat masalah baru bagi pribadi anak.

Dan yang paling nyata terlihat adalah semakin berkurangnya interaksi offline alias interaksi fisik secara nyata akan semakin tergerus dengan semakin seringnya anak bermain game.***

Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari OrbitIndonesia.com di Google News.